Perselingkuhan Kakak dan Adik Ipar Penuh Nafsu

PUSATHOT , Nasibku memanglah kurang beruntung sebab sejak di PHK dari tempat kerjaku sebagian bulan yang kemudian sampai saat ini saya belum pula menemukan pekerjaan. Selaku seseorang pengangguran, saya lebih banyak menghabiskan waktuku di dalam rumah sembari sesekali mengerjakan pekerjaan rumah tangga sedangkan istriku yang bekerja mencari nafkah.

Saya diberhentikan oleh pihak industri sebab telah sebagian kali ikut serta dalam aksi demo karyawan yang menuntut peningkatan upah para pekerja. Sialnya sehabis sebagian bulan tuntutan itu dipadati pihak industri berupaya menyingkirkanku dengan mencari cari kesalahan yang sempat kuperbuat sepanjang ini.

Hari ini semacam umumnya saya perhatikan istriku yang berbadan agak gendut lagi bersiap buat berangkat kerja, sedangkan saya masih tiduran. Istriku memanglah wajib senantiasa berangkat pagi, tidak semacam diriku yang lebih banyak menghabiskan waktu dirumah saja.

Tidak lama setelah itu saya perhatikan ia mengatakan suatu, pamitan, serta lama- lama meninggalkan rumah.

“ mas saya berangkat dahulu ya!! nanti jangan kurang ingat mencuci pakaian serta bilas rumah. Ujarnya

Sehabis istriku berangkat bekerja hingga saya juga kembali masuk kedalam kamar buat melanjutkan waktu tidurku yang masih belum berakhir.

Sedangkan saya bersiap kembali buat tidur, kembali kudengar suara orang mendekat ke arah pintu kamar. Namun langsung saya teringat tentu adik istriku yang bernama Lia. Ia memanglah telah sebagian tahun tinggal bersama kami serta dikala ini kayaknya lagi libur sekolah.

Dia memanglah lumayan giat serta senantiasa menolong mensterilkan rumah tiap kali lagi liburan sekolah sehingga pekerjaanku jadi lebih santai sebab terbantu olehnya. Lia ini baru berusia 17 tahun, dengan besar tubuh yang tidak sangat besar tetapi wujud badannya sintal. Saya cuma perhatikan perihal tersebut sepanjang ini, serta tidak sempat berfikir macam- macam lebih dahulu.

Tidak berapa lama dari suara langkah yang kudengar tadi, Lia juga mulai nampak di pintu masuk, sehabis mengetuk serta memohon izin sebentar, dia juga masuk sembari bawa sapu tanpa menunggu izin dariku. Baru pagi ini saya perhatikan adik istriku ini secara jelas, not bad at all.

Sebab saya senantiasa tidur cuma dengan bercelana dalam, hingga saya pikir hendak ganggu ia. Dengan masih pura- pura tidur, saya menggeliat ke samping sampai selimutku juga tersingkap. Sehingga bagian bawahku telah tidak tertutup apapun, sedangkan sebab bangun tidur serta belum pernah ke Toilet, kemaluanku telah membeku semenjak tadi.

Dengan sedikit mengintip, Lia berulang kali melirik kearah celana dalamku, yang didalamnya ada‘ Mr. Penny’ ku yang telah membengkak serta membeku. Tetapi saya perhatikan ia masih terus mengerjakan pekerjaannya sembari tidak menampilkan perasaannya.

Sehabis itu ia berakhir dengan pekerjaannya serta keluar dari kamar tidur. Akupun bangun ke kamar mandi buat buang air kecil. Semacam biasa saya lepas celana dalamku serta kupakai handuk kemudian keluar mencari suatu buat minum.

Kulihat Lia masih meneruskan pekerjaannya di ruangan lain. setelah itu saya duduk di kursi depan Televisi ruang keluarga kami sembari meminum segelas kopi. Kondisi hening di dalam rumah membuat pikiranku terus melayang serta sejenak terlintas dipikiranku buat menggoda adik istriku tsb. Kemudian saya berfikir, kira- kira topik apa yang hendak saya gunakan, sebab sepanjang ini saya tidak sering sekali bicara dengan ia.

Sembari saya perhatikan Lia yang lagi padat jadwal menyapu lantai, saya mengingat- ingat yang sempat istriku katakan soal ia. Kesimpulannya saya ingat kalau ia mempunyai permasalahan dengan pinggangnya yang sempat terkilir sebagian hari yang kemudian dikala lagi berolah raga disekolahnya.

Dengan tersenyum gembira saya panggil ia serta kuminta buat menyudahi melaksanakan aktivitasnya sebentar. Lia juga mendekat serta mengambil posisi duduk di sampingku diatas kursi panjang tsb. Duduknya nampak agak santai sampai pahanya yang putih lembut nampak dengan jelas olehku sebab dikala itu dia cuma memakai kaos serta celana pendek saja.

Saya mulai saja pembicaraanku dengannya, dengan menanyakan apakah benar ia memiliki permasalahan dengang pinggangnya. Dengan alibi kalau saya paham sedikit tentang metode penyembuhan dengan memijat hingga saya juga berupaya membujuknya. Ia cuma mengiyakan permintaanku, serta mulai berani berkata satu 2 perihal. Terus menjadi baik pikirku. Masih dengan topik yang sama, akupun mengajaknya ngobrol sejenak, serta menemukan reaksi yang baik.

Sedangkan dudukku dengan terencana saya buat seakan tanpa terencana, sehingga‘ Mr. Penny’ ku yang cuma tertutup handuk hendak nampak seluruhnya oleh Lia. Saya perhatikan matanya berulang kali melirik ke arah‘ Mr. Penny’ ku, yang secara tidak terencana mulai bangun.

Kemudian saya tanyakan apa boleh memijat pinggangnya, suatu persoalan yang lumayan mengagetkannya, tidak hanya sebab persoalan itu lumayan berani, pula sebab matanya yang lagi melirik ke‘ anu’ ku. Buat menutupi rasa malunya, diapun cuma mengangguk membolehkan.

Saya memohon ia buat mendekat, serta dari jarak sekian cm sampai saya mulai bisa mencium aroma badannya yang fresh serta harum itu. Akalku mulai berjalan, saya katakan tidak begitu jelas, hingga dengan alibi tentu sumbernya dari otot pinggang yang terkilir, hingga saya memohon ia buat menampilkan posisi rasa sakitnya.

Sejenak ia terdiam, bisa jadi dipikirnya, apakah ini wajib ataupun tidak. Saya kembali menyadarkannya dengan memintanya kembali memperlihatkan sumber rasa nyerinya. Memandang tatapannya saya paham kalau ia tidak ketahui apa yang wajib dikerjakannya buat penuhi permintaanku.

Hingga saya dengan kilat menuntunnya supaya ia tidak bimbang hendak apa yang wajib dicoba. Serta saya katakan, naikkan saja pakaian kaosnya sehingga saya bisa mengecek pinggangnya, serta saya katakan jangan malu, toh tidak terdapat siapapun di rumah.

Lama- lama diangkatnya pakaian kaosnya serta akupun bersorak gembira. Lama- lama kulit putih mulusnya mulai nampak, serta kemudian dadanya yang lumayan besar tertutup BH kecil juga mulai nampak.‘ Mr. Penny’ ku langsung membengkak serta membeku penuh. Sehabis bagian pinggangnya nampak, akupun berikan atensi sembari berupaya meraba pinggangnya serta mulai memijatnya lama- lama.

Sembari terus memijatnya saya juga berupaya mendekatkan wajahku pada rambutnya yang panjang terurai sampai membuatku terus menjadi terangsang saja. Sebab sedikit kaget, ia menghindar serta merendahkan bajunya. Kemudian saya katakan kalau penyembuhannya belum berakhir serta wajib dilanjutkan supaya tidak meningkat parah sakitnya

Ia mengangguk pelan serta kembali membuka kaos yang dikenakannya. Sejenak saya perhatikan mukanya yang nampak beda, merah padam. Saya heran mengapa, sehabis saya perhatikan seksama, matanya sesekali melirik ke arah‘ Mr. Penny’ ku. Ya ampun, handukku tersingkap serta‘ Mr. Penny’ ku yang membengkak serta memanjang, terpampang jelas di depan matanya. Tentu tersingkap sewaktu ia kaget tadi.

Kemudian kuminta Lia kembali mendekat, serta saya katakan kalau ini normal terjalin, sebab saya lagi bersebelahan dengan wanita, terlebih lagi memandang yang terletak di dalam bajunya. Dengan malu ia tertunduk. Kemudian saya lanjutkan, entah benak dari mana, seketika saya menyanjung tubuhnya, saya katakan kalau tubuhnya bagus serta putih.

Saya pula berkata kalau bibirnya bagus. Entah keberanian dari mana, saya bangun sembari memegang tangannya, serta memintanya berdiri berhadapan. Sejenak kami berpandangan, serta saya mulai mendekatkan bibirku pada bibirnya. Kami berciuman lumayan lama serta sangat memicu. Saya perhatikan ia begitu bernafsu, bisa jadi telah semenjak tadi pagi ia terangsang.

Tanganku yang telah semenjak tadi terletak di dadanya, kuarahkan mengarah tangannya, serta menariknya mengarah kursi. Kutidurkan Lia serta menindihnya dari pinggul ke dasar, sedangkan tanganku berupaya membuka bajunya.

Sebagian dikala nampaknya pemahaman Lia bangkit serta melaksanakan perlawanan, sehingga kuhentikan sembari membuka bajunya, serta saya kembali mencium bibirnya sampai lama sekali. Begitu Lia telah kembali mendesah, lama- lama tangan yang semenjak tadi kugunakan buat meremas dadanya, kuarahkan ke balik buat membuka kaitan BHnya. Sampai terpampanglah buah dadanya yang berdimensi lumayan besar dengan puting besar coklat muda.

Lumatan mulutku pada buah dadanya buatnya telah betul- betul terangsang, sehingga dengan gampang tanganku mengarah ke arah‘ Veggy’ nya yang masih bercelana dalam, lagi tanganku yang satunya bawa tangannya buat memegang‘ Mr. Penny’ ku. Secara otomatis tangannya meremas serta mulai naik turun pada‘ Mr. Penny’ ku. Sedangkan saya padat jadwal menaikkan roknya sampai celana dalamnya nampak sepenuhnya.

Serta dengan menyibakkan celana dalamnya,‘ Veggy’ nya yang basah serta kecil itupun telah jadi mainan untuk jari- jariku. Tetapi tidak berapa lama, kurasakan pahanya menjepit tanganku, serta tangannya memegang tanganku supaya tidak bergerak serta tidak meninggalkan‘ Veggy’ nya. Kusadari Lia hadapi orgasme yang pertama

Sehabis mereda, kupeluk erat tubuhnya serta berupaya senantiasa merangsangnya, serta benar saja, bebrapa dikala setelah itu, terlihat dirinya telah kembali bergairah, cuma saja kali ini lebih berani. Lia membuka celana dalamnya sendiri, kemudian berupaya mencari serta memegang‘ Mr. Penny’ ku.

Sedangkan secara bergantian bibir serta buah dadanya saya kulum. Serta dengan tanganku,‘ Veggy’ nya kuelus- elus lagi mulai dari bulu- bulu halusnya, bibir‘ Veggy’ nya, sampai ke dalam, serta wilayah dekat lubang pantatnya. Sensasinya tentu sangat besar, sehingga tanpa sadar Lia menggelinjang- gelinjang keras.

Peluang ini tidak saya sia- siakan, bibirku pindah mengarah bibirnya, sedangkan‘ Mr. Penny’ ku ku dekatkan ke bibir‘ Veggy’ nya, ku elus- elus sebentar, kemudian saya mulai selipkan pada bibir‘ Veggy’ pembantuku ini.

Telah semacam seperti suami serta istri, kami seolah kurang ingat dengan segalanya, Lia apalagi mengerang memohon‘ Mr. Penny’ ku lekas masuk. Sebab basahnya‘ Veggy’ Lia, dengan gampang‘ Mr. Penny’ ku masuk sedikit demi sedikit. Selaku perempuan yang baru awal kali berhubungan tubuh, terasa sekali otot‘ Veggy’ Lia mengencang serta mempersulit‘ Mr. Penny’ ku buat masuk.

Dengan membuka pahanya lebih lebar serta mendiamkan sejenak‘ Mr. Penny’ ku, terasa Lia agak rileks. Kala itu, saya mulai memaju mundurkan‘ Mr. Penny’ ku walaupun cuma bagian kepalanya saja. Tetapi sedikit demi sedikit‘ Mr. Penny’ ku masuk serta kesimpulannya segala batangku masuk ke dalam‘ Veggy’ nya. Sehabis saya diamkan sejenak, saya mulai bergerak keluar serta masuk, serta pernah kulihat cairan bercorak merah muda, ciri keperawanannya sudah kudapatkan.

Erangan nikmat kami berdua, terdengar sangat romantis dikala itu. Lia belajar sangat kilat, serta‘ Veggy’ nya terasa meremas- remas‘ Mr. Penny’ ku dengan sangat lembut. Sampai belasan menit kami bersetubuh dengan style yang sama, sebab ku pikir nanti saja mengajarkannya style lain.

‘ Mr. Penny’ ku sudan berdenyut- denyut ciri tidak lama lagi saya hendak ejakulasi. Saya tanyakan pada Lia, apakah ia pula telah nyaris orgasme. Lia mengangguk pelan sembari terrsenyum. Dengan aba- aba dari ku, saya mengajaknya buat orgasme bersama. Lia terus menjadi keras mengelinjang, sampai akhinya saya katakan kita keluar bersama.

Sebagian dikala setelah itu saya rasakan air maniku muncrat dengan derasnya didalam‘ Veggy’ nya yang pula mengencang sebab orgasme. Lia memeluk badanku dengan erat, kurang ingat kalau saya merupakan kakak iparnya, serta akupun melupakan kalau Lia merupakan adik iparku, saya memeluk serta menciumnya dengan erat.

Dengan muka sedikit malu, Lia senantiasa tertidur disampingku di kursi tersebut. Kuperhatikan dengan lega tidak terdapat penyesalan di mukanya, namun kulihat kepuasan. Saya katakan padanya kalau permainannya sangat hebat, serta mengajaknya buat mengulang bila ia ingin, serta dijawab dengan anggukkan kecil serta senyum.

Semenjak dikala itu saya jadi ketagihan serta terus menjadi kerap mengajak Lia buat bersetubuh paling utama kala istriku lagi tidak terdapat dirumah. Sebagian bulan setelah itu Lia juga mengaku sudah berbadan dua tetapi demi melindungi kerahasian skandal kami berdua hingga dia juga berbohong serta berkata kalau mantan pacarnya yang sudah menghamilinya sehingga istriku tidak mengenali jika saya lah yang sudah menghamili adiknya. Perihal ini memanglah terencana disembunyikannya supaya bisa melindungi ikatan baik diantara Lia serta kakaknya

Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *