
Usia 27 tahun bagi seorang wanita bukanlah usia yang muda lagi. Pada umur itu biasanya para wanita mendambakan memiliki keluarga kecil yang bahagia. Suami dan anak akan melengkapi kebahagiannya.
Begitupun dengan Indah, seorang wanita berjilbab yang bekerja sebagai customer service pada salah satu perusahaan swasta. Di usia 27 tahun saat ini, dia pun menginginkan hal tersebut. Terutama memiliki anak.
Belum lengkap rasanya seorang wanita jika belum menjadi seorang ibu. Namun apa dikata, bayangan perkataan seorang dokter kandungan kemarin seolah menjadi pisau tajam yang menohok hatinya
Dokter : “Rahim itu tidak ada masalah. Sel telurnya pun bagus. Namun jika dilihat dari hasil analisa sperma bapak, saya lihat jumlahnya kurang banyak. Mungkin hal ini yang menyebabkan mbak Indah belum hamil.
Indah sangat menyayangi suaminya. Walau ada rasa kecewa mengetahui hasil analisa sperma suaminya, sama sekali tidak ada niatan darinya untuk meninggalkan suaminya. Namun rasa kecewa itu tetap saja tertanam pada hatinya.
Ada rasa takut bahwa dia tidak akan pernah menjadi ibu, walau dokter sendiri mengatakan bahwa jumlah sperma suaminya bisa saja ditambah asal suaminya mengikuti saran yang dia sarankan. Apalagi tekanan pertanyaan rekan – rekannya di kantor.
““Indah belom hamil juga ya?”” Sangat sakit sekali mendengar pertanyaan tersebut. Indah hanya bisa tersenyum sambil berkata.
Indah : “Belum dikasih sama yang di atas””
Tekanan semakin besar ketika rekan – rekan wanitanya di kantor sudah hamil walau baru saja menikah, sedangkan dia yang sudah hampir 3 tahun menikah belum juga dikaruniai anak. Adis sedang hamil 7 bulan.
Intan, receptionist baru yang baru menikah sekitar 6 bulan pun sedang hamil 4 bulan. Bahkan, Hani yang baru menikah sekitar 1 bulan sudah merasakan terlambat haid, kemungkinan besar dia juga sedang hamil.
Pikiran itu terus mengganggunya, sampai dia hari ini sangat tidak berkonsentrasi dalam bekerja. Waktu sudah menunjukkan pukul 19.00. Padahal rekan – rekan yang lainnya sudah pulang dari sekitar pukul 17.00. Di ruangan kantor yang terdiri dari banyak cubicle cubicle tersebut hanya tersisa 2 orang.
Dirinya dan Niko, seorang karyawan yang memiliki tanggung jawab dalam pengiriman ekspor dan impor. Seorang laki – laki yang konon pernah menaruh hati padanya. Namun Indah sama sekali tidak tertarik karena secara fisik Niko bukanlah seleranya.
Niko seorang yang hitam dengan muka yang penuh dengan jerawat. Sehingga akhirnya cintanya tidak berbalas dan Indah pun menikah dengan suaminya yang sekarang.
Indah “Ah tapi Niko lebih beruntung. Baru 1 tahun dia menikah, namun baru sekitar sebulan yang lalu istrinya melahirkan seorang putra. Huh.” gumam Indah dalam hati.
Rasa iri tersebut membuat Indah membandingkan suaminya dengan Niko.
Indah : “Secara fisik jauh lah Niko sama suami aku, suami aku jauh lebih tampan. Namun harus diakui Niko memang memiliki badan yang lebih besar. Apa mungkin kemaluan Niko juga besar ya makanya istrinya bisa cepat hamil?” Haduh mikir apa aku ini, kok jadi mikir ngeres gini”.
Karena melamun, Indah tidak menyadari kalau Niko sudah tidak ada di cubiclenya. Mungkin sudah pulang pikirnya. Untuk menyegarkan pikirannya, Indah hendak cuci muka di toilet kantor. Namun entah karena sedang banyak pikiran, tanpa sadar Indah malah masuk ke toilet pria.
Dia baru sadar ketika dia melihat Niko sedang buang air kecil di salah satu urinoir. Namun yang membuat dia tertegun adalah ukuran kemaluan Niko yang terlihat olehnya. Ternyta benar apa yang dia pikirkan seblumnya.
Ukurannya besar, padahal tentu saja itu belum ereksi maksimal. Indah terdiam tidak bergerak sambil terus menatap kemaluan Niko. Sampai akhirnya Niko menyadari keberadaan Indah.
Niko : “ Eh.. Indah, kok masuk ke toilet cowo?”.
Niko tahu Indah sedang terkagum2 oleh kemaluannya, sehingga dia tidak menutupi kemaluannya tersebut. Dia biarkan menggantung melewati lubang resleting celana jeans nya.
Indah : “”Ehh ehhh.. ii itu aa.. aku salah masuk. Aku kira ini to toilet wanita. Maa maaf“.”
Perpaduan antara rasa malu dan nafsunya yang meninggi membuatnya tidak bisa bicara dengan lancar. Maklum saja, sudah hampir 4 hari dia tidak ML karena kebutuhan suaminya tes analisa sperma yang mensyaratkan tidak boleh berhubungan badan selama 3 sampai– 4 hari.
Niko berjalan mendekati Indah masih dengan kemaluannya yang menggantung.
Niko : ““Kenapa Indah? Kontol gue gede ya?”
Indah : ““I iya Ko. Eh maksudnya e engga””
Niko : “”Engga apa? Emang segini ga gede?” Niko tersenyum menggoda. Dia tahu wanita yang dulu dia idamkan ini masih bertarung dengan gengsinya.
Indah :” “Ge.. gede ko. Eh tapi ga gitu maksudnya. Mmm mmmm””
Niko semakin mendekati Indah yang bergerak mundur sampai tidak bisa mundur lebih jauh karena punggunnya terhalang dinding kamar mandi. Niko lalu memegang dagu Indah dengan tangan kanannya dan mengecup bibirnya.
Niko : “”Kamu masih cantik aja Indah. Malah lebih montok nih badannya. “sambil tangan kirinya menelusuri lekuk tubuh Indah dari pundak, pinggang sampai pantatnya.
Entah karena tersipu oleh pujian Niko atau karena nafsunya memang sudah menggelegak, pipi Indah merona merah. Dia menunduk. Niko angkat lagi dagu Indah, lalu dia berikan lagi ciuman kepada Indah. Kali ini lebih lama. Dan lebih hot.
Dia kulum bibir bawah Indah, dia basahi seluruh permukaan bibir Indah. Indah pun terbuai, mau tak mau dia buka mulutnya dan mulai saling melumat. Bukan itu saja, lidah mereka pun saling membelit member kenikmatan pada masing – masing.
Niko : ” Membimbing tangan kanan Indah untuk mengelus kemaluannya.”
Niko : “ “Kamu pengen ngerasain ini kan? Kontol hitam besar yang sudah berhasil menghamili istri saya. Kamu juga pengen hamil kan? Hehehe””
Indah tersentak dengan pertanyaan Niko. Namun dia tidak melawan ketika tangannya diarahkan ke kemaluan Niko. Begitu hangat dan besar. Bahkan tangannya pun tidak bisa melingkari kemaluan Niko secara penuh.
Dia mulai membayangkan betapa nikmatnya jika kemaluan itu masuk ke dalam kemaluannya. Indah sudah kehilangan akal sehat. Wanita berjilbab yang setia itu benar – benar ingin merasakan nikmatnya kemaluan Niko.
Merasa tidak ada perlawanan. Niko mulai berani bertindak lebih jauh. Dia remas dada Indah. Dada yang membuat Niko tertarik pada Indah. Ya, dada Indah lah yang menjadi alasan mengapa dulu dia mengagumi Indah. Gumpalan 36C yang begitu menonjol setiap dia melihat Indah.
Indah melenguh nikmat merasakan remasan Niko. Niko semakin berani. Dia buka kancing baju Indah satu per satu. Sampai terbuka dan muncullan bra berwarna hitam, sangat kontras dengan kulit Indah yang putih mulus.
Tidak menunggu lama, dia angkat bra tersebut ke atas. Muncullah dua gumpalan yang dia idamkan selama ini. Gunung kembar yang menjadi teman dia masturbasi bahkan setelah Niko menikah.
Dia emut puting Indah yang sebelah kanan. Sambil dia mainkan juga puting sebelah kiri dengan tangan kanannya. Tangan hitamnya berkolaborasi dengan lidahnya untuk memberikan kenikmatan tiada tara bagi Indah.
Mata Indah terpejam kenikmatan. Keringat mulai keluar dari pori – pori tubuhnya.
Indah : “”Ahhh… Niko. Enak… Ko. Terusinn”.” Indah memeluk kepala Niko untuk tiidak berhenti memuaskannya.
Niko seolah – olah mendapatkan apa yang benar2 selama ini dia inginkan. Tidak hentinya dia menghisap, memainkan, dan mngigit – gigit kecil dada Indah. Sampai menimbulkan bekas2 cupangan di permukaan dada Indah.
Niko : ““Hah Indah, seger banget toket lu. Mantep bgt dah pokoknya. Tapi gue mau nyobain memek lo juga ah””
Niko menuntun Indah untuk rebahan di lantai kamar mandi. Untuk saja cleaning service kantor ini cukup rajin, sehingga lantai kamar mandi kantor ini selalu kering dan bersih sehingga tidak ada rasa risih dari Indah untuk rebahan disana. Hanya rasa dinginnya saja yang mengagetkan dia.
Indah : “”ahhh.. dingin Ko””
Niko : “Tenang aje Indah. Bentar lagi juga ga akan berasa dingin hehe””
Niko lepaskan celana bahan yang dipakai Indah. Luar biasa paha Indah. Begitu putih, begitu mulus, dan begitu padat. Niko lanjutkan lepaskan celana dalam Indah sehingga saat ini Indah hanya memakaii jilbab dan kemejanya yang sudah tidak terkancing.
Dan muncullah kemaluan Indah yang ternyata tercukur rapi bulunya. Tanpa menunggu lama Niko langsung melahap kemaluan Indah. Dia jilati sampai basah, dia hisapi klitoris Indah. Tidak cukup dengan lidah, dia pun kombinasikan dengan gerakan jarinya yang keluar masuk kemaluan Indah.
Indah blingsatan karena kegelian. Pinggulnya terus bergerak kesana kemari karena kegelian. Namun dari mulutnya terus terdengar erangan – erangan nikmat.
Indah : “ “Nikoooo enak banget. Geliiii Ko. Ahhhh ahhhh yessss. Isep terus kemaluan aku Ko”
Niko : “”Buset. Ga enak banget ngomognya kemaluan.” Bilang memek dong”
Indah masih malu2 untuk berkata seperti itu.
Niko : “”Nga mau bilang nih? Gue brenti ahhh””
Indah : ““Ja jangan Ko. Plis terusin. Tolong isep mm mmmm me me memek akuu””
Niko : ““Hahahahha nah gitu doong. Seksi banget deh klo jilbaber ngomong memek. Iya aku mainin lagi ya memek kamu.””
Niko pun melanjutkan hisapannya pada klitoris Indah. Dia masukkan dua jarinya ke dalam memek Indah. Dia kocok perlahan namun lama2 gerakannya menjadi lebih cepat dan lebih cepat. Jilatan dan hisapannya pun menjadi lebih menjadi – jadi sampai akhirnya.
Indah : “”Ahhhhhhhh.. koooo. Nikooo Indah keluar ahhhh… ahhhhhhhh”…”
Semakin takjub Indah dengan laki – laki di depannya ini. Hanya dengan jari dan lidah dia berhasil membuatnya orgasme. Padahal dengan suaminya terhitung hanya 1x saja Indah merasa orgasme. Itu pun karena sang suami dibantu dengan obat kuat.
Niko : “”Gantian Indah. Sekarang lo isepin kontol gue ya””
Indah : “”Anuu.. Indah belum pernah Ko jilatin kemaluan laki – laki””
Niko : “ “E buset. Suami lo kaga minta? Sama satu lagi. Ini KONTOL. Bukan kemaluan. ““
Indah : ““I iya ko, suami Indah ga pernah minta dijilatin itunya. Mmm ko kontolnya””
Niko : “ “Haahhaa enak juga denger lo bilang kontol Indah. Nih kontol gue jadi makin ereksi aje hehehe. Udah gapapa. Lo jilatn aja abis itu lo isepin kaya lo ngemut permen loli””
Niko pun mendekatkan kontolnya ke mulut indah yang masih terbaring di lantai kamar mandi dengan peluh bercucuran. Indah mencoba menjilati kontol Niko. Ada aroma tidak enak yang dia rasakan dari kontol Niko. Indah menjilat sambil ogah2an karena memang tidak biasa. Niko menjadi kesal
Niko : “”Ahhh… nyepong model apaan nih. Kaga ada nikmat2nya. Udah lah lo langsung gue entot aja””
Indah : “ “ma.. maaf Ko. Indah emang ga biasa jilatin kontol””
Niko : “”Bodo amat. Udah lo nungging skarang. Pegangan tembok”.”
Indah berdiri lalu memasang posisi sepeti yang Niko minta. Tanpa tunggu lama, Niko langsung menusuk memek Indah dengan kontol besarnya. Awalnya terasa sulit karena memang ukuran kontol Niko yang lebih besar dari milik suami Indah.
Indah : “”Koo sakiittttttt””
Niko : “”Berisik. Udah nyepong kaga enak. Salah sendiri bikin gue kesel.”
Niko : “PLAKKK..””
Indah : “ “Auwww sakit Ko.”” Namun Indah merasakan sensasi lain ketika Niko menampar pantatnya.
Setelah mencoba beberapa lama. Akhirnya masuk juga kontol Niko seluruhnya. Niko mulai menggoyang perlahan.
Indah : ““Uhhhhhh.. yessss ahh.. ahhhh…””
Niko : ““Mulai keenakan Lo? Dasar perek. PLAKK”..”
Indah : “”Ahhh sakit Ko. Indah bukan perek ko. Uhh uhh yess yesss””
Niko : “”Mulai sekarang Lo perek gue! Cepet bilang. Klo kga mau gue brenti nih””
Indah : ““Ii.. iya Ko. Mulai sekarang Indah punya Niko””
Niko : ““LO PEREK GUE. CEPET BILANG! PLAKKKK””. Niko menampar pantat Indah lebih keras dari sebelumnya
Indah : ““ahhhhh INDAH PEREK NIKOOOO. INDAH SUKA KONTOL NIKOO”” Indah pun merasakan orgasme keduanya.
Niko mempercepat gerakan ngentotnya.
Niko : ““Enak banget Lo udah 2x keluar. Gue juga mau keluar. Gue mau keluarin peju gue di memek lo. Gue pengen hamilin lo. Biar tau rasa Lo ntr punya anak jelek. Biar nyaho Lo dulu nolakin gue””
Indah : ““Ahhh.. ahhh… iya Ko keluarin di dalem memek Indah aja ya. Indah pengen hamil. Pengen banget. Ayo Ko. Kontol Niko enak. Gede banget. Kontol suami Indah ga ada apa2nya. Ahhhh ayo Ko hamilin Indahiii”.”
Niko : “Rasain nih peju gueeee. AHHHHHHHHHh..”
Niko menumpahkan semua spermanya ke rahim Indah. Saking banyaknya sampai sperma tersebut luber dan keluar dari memek Indah.
Indah : “Ah Kooo banyak bgt peju kamu ko. Pantes bisa hamilin istri kamu. Ahhh ga kaya suami Indah. Udah maennya sebentar trus spermanya dikitt..”
Sementara Niko dan Indah sedang asik ngentot, Pak Abu sang satpam kantor sedang patroli untuk berjaga – jaga. Dia merasa heran computer milik Indah dan Niko masih menyala namun tidak ada orang.
Sampai dia mendengar desahan dari kamar mandi. Dia agak takut, apakah itu memang desahan manusia atau ada hantu. Dia selidiki dari mana desahan itu. Setelah dia yakin dari kamar mandi dia lalu membuka pintu kamar mandi dan terkejut.
Pak Abu : “”Buset.. Ko. Enak banget lo. Kaga ngajak2 dah ngentotin non Indah. Gue juga pengen. Dari dulu klo coli gue bayangin die nih””
Niko : “”Hahahaha.. Pak Abu tau aja klo ada yang ngentot. Yaudah Pak Abu buka gih celananya. tapi bilang dulu ama non Indah boleh apa ga.”
Indah pun lemas karena ada 1 orang lagi yang meminta jatahnya. Dia sudah lelah sekali dan ingin pulang. Namun begitu Pak Abu membuka celananya dia tertegun. Ternyata kontol Pak Abu lebih besar dari milik Niko.
Pak Abu : “”Gimana non? Boleh ya ni kontol ngerasain memek nya non” hehe”
Indah pun tersenyum genit sambil berkata.
Indah : ““Memek Indah suka kontol gede Pak Abu. Ayo deh kontol Pak Abu maen – maen ke memek Indah””
Pak Abu terkejut mendengar ucapan dari Indah tersebut.
Pak Abu : “Buset Ko, lu apain nih anak orang. Ampe jadi binal begini?”
Niko : “Hahahah kaga Pak Abu, orang dia yang nyamperin gue ke toilet cowo trus nyobain nih kontol. Eh ketagihan ama yang gede gede hehe. Punya suaminya kecil kali segede korek api doang hahaha”
Pak Abu : “Halah lu Ko, jangan pake hati gitu dong, mentang2 tuh cowo yang dapetin si Indah ahhaha”
Niko : “Sial lu Pak Abu. Udah lu garap sana tuh si Indah. Gue nonton aja dah sambil ngerokok”
Pak Abu : “Kaga ikutan lu?”
Niko : “Kaga ah, ntar dengkul gue gemeter. Bahaya naek motor pulang hehe”
Pak Abu pun menghampiri Indah yang masih duduk bersimpuh. Dia mengangkat tubuh Indah agar menjadi berdiri. Indah yang saat ini hanya mengenakan jilbabnya berdiri berhadapan dengan Pak Abu. Tercium aroma kelaki lakian dari Pak Abu.
Indah kembali merasakan nafsunya mulai naik. Apalagi ketika Pak Abu melepaskan seragam satpamnya, Terlihat di hadapan Indah dada bidang seorang laki laki sejati. Tanpa disadari Indah melenguh membayangkan kenikmatan yang akan dia dapatkan.
Pak Abu tahu Indah sudah bernafsu, dia pun tidak ingin menyianyiakan kesempatan emas ini. Langsung dia dorong tubuh Indah merapat ke tembok. Dia cium bibir Indah dengan agresif. Indah kewalahan menghadapi serangan tiba tiba ini.
Namun di sisi lain Indah merasakan sensasi lain. Sensasi yang belum pernah diberikan suaminya yang cenderung konservatif dalam bercinta.
Indah memejamlan mata karena nikmatnya, dia mulai bisa mengimbangi hisapan hisapan dan permainan lidah Pak Abu. Pak Abu melanjutkan rangsangan Indah dengan menyibakkan bagian bawah kerudung Indah dan dia ciumi leher Indah.
Leher putih mulus itu kali ini telah basah dan tercetak cupangan cupangan dari Pak Abu. Tangan Pak Abu pun tidak tinggal diam. Dia mainkan 2 gunung kembar Indah dengan gemas. Dia remas, cubit, dan goyangkan toket Indah.
Indah merasa berada di awang awang. Luar biasa sekali, selama ini dia kira seks konservatif dengan suaminya adalah surga dunia. Namun ternyata itu tidak ada apa apanya dibandingkan permainan Niko tadi dan Pak Abu saat ini.
Mulutnya tidak berhenti mendesah desah kenikmatan. Desahan itu semakin kencang ketika Pak Abu memainkan memek Indah dengan jari jari besarnya. Dia gesek gesekkan ke memek Indah.
Indah : “Ahhh Pak Abu, enak paa trus Paak. Ahh ahhh maenin toket sama memek Indah Pak. Ayo pak ahhh..”
Niko yang berada di pojok ruangan asyik merekam kejadian langka ini. Lumayan pikirnya, untuk bahan coli kalau saat istrinya haid nanti hehe.
Ciuman Pak Abu semakin turun ke bawah. Dia penasaran dengan memek milik Indah. Tidak tunggu waktu lama, di cumbu memek milik Indah dengan rakusnya. Memeknya yang memang sudah basah semakin basah dan mengeluarkan bau yang membuat Pak Abu semakin semangat.
Pak Abu : “Slurp cup cup mmmhh. Seger banget Neng hehe”
Indah : “Ah Pak geli Pak, kumis bapak bikin geli. Tapi enakkk. Ahhhh ayo Pakkk.” Indah terus mendesah tanda dia sangat menikmati permainan dari Pak Abu. Di rumah, suaminya tidak pernah mau mengoral memeknya.
Pak Abu : “Saatnya gue sodok nih memek” Pak Abu bangkit berdiri.
Pak Abu : “Neng, basahin dulu lah. Gantian” Pak Abu meminta Indah untuk berlutut dan mengoral kontol besarnya.
Niko : “Pak Abu, kaga enak dia mah nyepongnya. Kena gigi mulu”
Indah merasa rendah diri. Entah rendah diri karena dia bisa bisanya diminta mengoral kontol seorang karyawan yang statusnya lebih rendah dari dia. Atau karena dikatakan bahwa skill mengoralnya dia sangat jelek. Indah hanya tertunduk sambil berlutut.
Pak Abu : “Ya gapape dah asal basah nih kontol”. Pak Abu menjawab jambil mengangkat dagu Indah dan menyodorkan kontol ke mulutnya”
Memang Indah tidak pernah sama sekali mengoral. Oral pertamanya adalah yang dia berikan kepada Niko beberapa saat yang lalu. Kali ini pun dia mengoral dengan sangat buruk. Beberapa kali Pak Abu mengaduh karena kontolnya terkena gigi dari Indah.
Pak Abu : “Ah sialan, bener juga lu Ko. Udah deh Neng ga usah dilanjutin. Sakit. Gue tusuk aja memek lo langsung”
Indah : “Maaf Pak Abu. Indah belom biasa ngituin itunya cowo”
Pak Abu : “Halah lu, sok alim lagi. Bilang aja nyepong kontol gitu biar jelas”
Indah : “I iya pak nye nyepong ko kontol maksudnya”
Pak Abu : “Udah lu nungging dah. Pegangan ama wastafel. Gue mau nusuk lo dari belakang”
Pak Abu mencoba memasukkan kontolnya ke memek Indah. Karena memeknya sudah banjir akibat dirangsang sedemikian rupa oleh Pak Abu, maka tidak terlalu sulit bagi Pak Abu untuk melakukan penetrasi. Namun tidak bagi Indah.
Karena besarnya kontol Pak Abu, tetap saja awalnya dia merasa kesakitan. Memeknya terasa dibuka paksa sampai maksimal. Indah melenguh sambil menggigit bibir bawahnya untuk mengurangi sakitnya. Namun hal tersebut malah membuat Pak Abu semakin bernafsu mengentot Indah.
Gerakan maju-mundur Pak Abu semakin cepat saja. Tidak pernah terpikir dia dapat mengentot Indah. Maka kesempatan ini tidak akan dia sia sia kan.
Pak Abu : “PLAKKK. Aduh ini pantat bulet banget neng. Mana putih lagi. PLAKKK” berkali kali Pak Abu menampar pantat Indah.
Indah : “Ouch pak perih Pak. Ahhhh ahhhhh. ” keringat Indah bercucuran. Seluruh badannya kali ini sudah basah oleh keringat.
Pak Abu refleks melepas jilbab yang dikenakan oleh Indah dan mengelap punggung Indah dan badannya sendiri. Lalu dia membuang jilbab itu ke pinggir wastafel. karena merasa ada yang hilang.
Dia sudah lemas, dia pun hanya bersandar di wastafel yang ada di depannya. Tiba tiba Pak Abu membalikkan badannya lalu menggendong Indah. Indah bingung apa yang akan dilakukan oleh Pak Abu. Namun tiba tiba….
Indah : “AHHHHHH YESSSS PAKKHHHHh ENAK BANGET. DALEM BANGET ITU PAK. AHHHHHHHHH”. Indah langsung orgasme untuk kesekian kalinya di malam ini. Benar benar tidak menyangka.
Tiba tiba saja Pak Abu memasukkan kontolnya ke memek Indah masih dalam posisi berdiri sehingga kaki Indah sama sekali tidak berpijak. Alhasil kontol itu masuk begitu dalam ke memek Indah.
Indah semakin kagum kepada Pak Abu. Luar biasa sekali tenaganya bisa mengentot sambil berdiri. Niko pun terkaget kaget
Niko : “Gile Pak Abu, Gue kira ada di bokep luar negeri doang yang kaya beginian. Tenang Pak Abu rekaman ada di gue. Ntar kita nonton bareng bertiga ahhaa”
Pak Abu tidak menghiraukan Niko, dia sendiri sedang berjuang mencapai klimaksnya. Dia naik turunkan tubuh Indah. Sekitar 10 menit kemudian. Tiba tiba Pak Abu melepaskan kontolnya, menurunkan Indah. Indah yang lemas, saking tidak kuatnya kakinya menopang lalu terduduk dengan sendirinya.
Pak Abu lalu mengarahkan kontolnya ke muka Indah. Nampaknya dia sudah akan orgasme. Dia kocok penisnya dengan cepat. Tidak sampai 1 menit kemudian
Indah : “Ahhhhh pakkkk.” Indah menjerit karena tiba tiba mukanya disemprot oleh sesuatu yang hangat dan kental. Indah tidak menyadari karena tadi matanya terpejam masih menikmati kenikmatan dientot sambil berdiri.
Banyak sekali sperma yang keluar dari kontol Pak Abu. Hampir seluruh muka Indah kali ini dipenuhi cairan putih yang kental. Sperma tersebut bahkan menetes membasahi dada dan perut Indah.
Indah kesal, Namun bukan kesal karena dia dihinakan oleh Pak Abu, Namun dia kesal karena
Indah : “Ihhhh Bapak. Spermanya banyak gini kenapa ga dimasukin ke memek Indah aja. Indah ga pasti hamil dehhh. Sebel”
Pak Abu “Hehehe maaf Neng. Bagusan gini. Neng jadi makin cantik hahah”
Niko : “Gile lu Pak Abu. Mantep banget.” Niko mengambil beberapa foto Indah yang berlumuran sperma Pak Abu. Niko pun puas. Tidak masalah memory kamera handphone nya langsung habis, namun isinya sangat sangat berharga. Akan dia simpan untuk koleksi seumur hidup.
Indah masih terduduk lemas. Bau sperma menusuk hidungnya. Namun dia masih terlalu lemas untuk membersihkan diri. Pak Abu pun masih menarik napas panjang karena masih ngos ngosan. Namun tiba tiba percakapan dua pria yang telah menikmati tubuhnya malam ini benar benar mengagetkan Indah.
Niko : “Gimana Pak Abu? Mantep ga?” Niko bertanya.
Pak Abu : “Yah mayan lah Ko. Walau masih lebih oke bini gue di rumah maennya.”
Niko : “Iya sepakat gue pak. Nyepongnya kaga ahli. Maennya juga gitu2 aja. Klo bini gue di rumah mah beuh servisnya juara dah Pak”
Pak Abu : “Nyok ah kita kasih kesempatan Neng Indah bersih bersih. Kita tunggu luar aja. Neng aye panggilin taksi buat pulang ya”
Indah : “I iya makasih Pak Abu”. Indah benar benar bingung. Bukankah tadi mereka berdua terlihat sangat puas. Namun kok perkataan mereka seperti itu.
Apakah memang kedua istri mereka lebih jago dalam memuaskan laki laki. Tidak ada yang seorang wanita benci selain dibandingkan dengan wanita lain. Apalagi dalam posisi kalah. Indah lalu memaksakan diri untuk berdiri dan membersihkan diri.
Dia bersihkan diri seadanya karena memang tidak ada fasilitas untuk mandi di kamar mandi ini. Dia hanya membersihkan badan dan mukanya yang penuh keringat dan sperma dengan tissue yang dibasahi air di wastafel. Indah lalu memakai pakaian dan jilbabnya.
Indah tidak peduli bahwa saat ini tubuh dan pakaiannya masih mengeluarkan bau khas persenggamaan. Dia tidak peduli lagi jika nanti sopir taksi atau siapapun terheran heran dengan aroma yang dikeluarkan tubuhnya.
Yang dia pikirkan saat ini adalah bagaimana caranya agar dia bisa lebih hebat lagi dalam bercinta. Indah tersenyum pertanda dia sudah menemukan jawabannya.
Sementara di Pos Satpam, Niko dan Pak Abu masih berbincang bincang.
Niko : “Eh Pak Abu, emang bener istri ente lebih mantep daripada si Indah?”
Pak Abu : “Hahaha ya kaga lah ko. Masa lo bandingin memek seger gitu sama memek dower istri ane. Ya lebih enak si Indah lah. Cuma gue sengaja. Cewe itu paling ga suka klo dia kalah Ko. Mudah mudahan aja ntar gue dapet kesempatan ngentot dia lagi hehe.”
Niko : “Gile Pak Abu lo jenius banget dah. Tadi ampir gue protes pas lu bilang gitu. Cuma gue liat lo ngedip ama gue kayanya ada rencana bagus, makanya gue nambahin klo bini gue lebih enak. Padahal mah Memek Indah juara dah pak. Tembem bener. Mana sempit lagi. Kayanya beneran segede korek api doang tuh kontol lakinye. Makanya kaga hamil hamil”
Niko : “Hahaa walau gue bodo, klo urusan sex mah ahlinye gue ahahha”
Malam itu pun berakhir. Niko pulang ke rumahnya menggunakan motor miliknya. Indah pulang ke rumah menggunakan taksi diiringi tanda tanya besar dari sopir taksi, kenapa wanita berjilbab ini pulang dari kantor jam 12 malam ditambah mengeluarkan aroma sperma yang kuat dan baju yang acak acakan.
Sopir taksi awalnya mengira apakah dia korban perkosaaan. Namun tidak ada tanda2 trauma. Malah sepanjang perjalanan dia terus tersenyum. Sedangkan Pak Abu melanjutkan jaga malamnya di kantor tersebut.
Apakah arti senyum dari Indah? Dan apakah Niko dan Pak Abu memiliki kesempatan untuk mengentot Indah lagi? Kita lihat saja, biar waktu yang menjawab.
Bersambung…