
PUSATCERITA : Dikala itu saya lagi dirawat di rumah sakit, terdapat seseorang perawat dengan badannya yang sangat sangat mengoda. Pada sesuatu pagi perawat yang seksi itu masuk ke ruang dimana saya dirawat, saya sangat terpesona dengan buah pantat padat penuh berisi sehingga saya tidak sanggup lagi menahan gejolak darah mudahku yang memanas, sampai tanpa sadar tangan kananku menyambar buah pantat perawat yang pada waktu itu lagi membenahi selimutku
Sangat kepalang tangung, begitu tangan kananku mendarat di permukakan pantat perawat itu saya terus meremas- remas dengan nafsu yang membara, sehinga saya tidak mempedulikan lagi sekitar hingga pada dikala perawat itu menegaskan saya dengan suara yang begitu lembut apalagi kayaknya suara itu berupaya buat mengoda serta mempermainkan birahi yang telah tidak tertahankan lagi.
“ Ssst.. jangan begitu dong, ini kan masih pagi”, ucapnya lembut, saya terus menjadi bernafsu terlebih dikala posisi badan perawat itu lagi membungkukkan dadanya yang membolehkan saya memandangi buah dada yang merekah dan memesona sangat mengemaskan, terlebih 2 kancing bajunya terlepas, ataupun terdapat mungkin terencana di bukanya.
Sehabis perawat itu merapikan selimut yang menutupi tubuhku, ia meninggalkan kamar tampat saya terkapar serta tersiksa oleh nafsu yang memuncak sebab tidak tersalurkan. Sehabis sebagian menit nafsu itu mereda, saya mulai sadar serta merasa malu dengan tingkah lakuku yang sangat memalukan serta pastinya perawat itu sangat tersinggung terhadap perlakuanku yang tidak senonoh terhadapnya.
Nikmatnya Bercinta Dengan Perawat Seksi
Paginya saya bernazar buat memohon maaf kepada perawat yang seksi itu, tetapi nyatanya perawat lain yang bertugas pada pagi itu. Serta nyatanya terdapat pergantian agenda, saya terus menjadi merasa berdosa sebab bisa jadi diakibatkan tingkah laku kurang ajarku terhadap perawat seksi itu, sehingga ia tidak aman lagi menunaikan tugasnya selaku perawat.
Jam di bilik menampilkan jam 9 malam, saya bosan memandang Televisi serta kumatikan saja TV- nya, saya mulai memikirkan suster seksi yang begitu memesona serta sangat mengairahkan libidoku yang sangat gampang buat di pancing, tanpa kusadari perlengkapan vitalku terus menjadi membeku serta secara naluri tanganku menyusup ke dalam baju yang melekat di badanku, yang sesungguhnya sangat longgar serta instan cuma hanya melekat saja sebab wujudnya semacam daster pendek dengan tali di sisi kanan kirinya.
Serta tanganku mulai meremas- remas pusaka kejantananku. Seketika ujung kepala pusaka kejantananku serasa dibelai- belai dengan lembut oleh orang lain serta,“ Hmm… Dapat saya bantu membelai kepala kecilmu ini?”, suara itu terdengar sangat lembut serta mengoda, serta nyatanya suara lembut itu keluar dari sejoli bibir yang merah merekah kepunyaan perawat seksi itu, serta kedatangannya begitu seketika sampai tidak kusadari kehadirannya.
Saat sebelum saya menghasilkan kata dari mulutku, perawat seksi itu melekatkan telunjuknya ke bibirku, sehingga saya tidak sanggup berbuat apa- apa lagi tidak hanya tidur telentang dan memandangi wanita seksi berseragam perawat itu dengan kaki yang masih di semen serta menggantung.
Perawat itu satu persatu membuka kancing bajunya, kemudian di biarkannya seragam itu merambat turun jatuh ke lantai. Buah dada yang memesona itu nampak samakin memesona, terlebih sehabis penutup dada yang nampak kecil di banding gumpalan daging lembut yang besar serta berisi, membuat tubuhku terus menjadi bergetar dengan nafsu yang tidak sanggup kukendalikan lagi.
“ Kalian tentu senantiasa memikirkan saya ataupun sangat tidak berfantasi tentang badan ini. Saat ini kalian dapat melihatnya dengan jelas apalagi kalian dapat memegang sekalian merasakan tubuhku ini.” Wanita itu terus menjadi mendekat, sampai tanganku sanggup membelai lembut kulit lembut itu.
Perawat tidak berseragam itu mencium bibirku serta saya juga tidak ingin kalah kemudian berupaya melumat bibir serta mempermainkan lidahnya, sehabis itu setelah itu ia naik ke atas tubuhku dengan posisi pantat di atas kepalaku serta kepalanya di atas selangkanganku, dengan lembut ia menyingkap kain yang menutup selangkanganku, sebab saya tidak mengenakan celana dalam sehingga dengan mudahnya perawat itu menelanjangi selangkanganku setelah itu ia mengenggam serta meremas- remas sampai pelirku membeku kemudian ia lembutnya menjilati kepala pusakaku yang telah membesar itu.
Nikmatnya Bercinta Dengan Perawat Seksi
“ Mari dong, mainin pula punyaku”, tegur perawat itu di sela- sela kesibukannya. Tanpa pikir panjang lagi saya melepas celana mungil bercorak pink itu kemudian kusingkap rambut yang munutupi liang kewanitaannya, kubelai- belai dengan lembut belahan bibir kewanitaan itu serta saya mulai mempermainkannya dengan lidahku, terasa olehku aroma yang nikmat.
“ Eest… nikmatnya mmh.. uuh..!” Perawat itu mendesah terdengar sangat erotis sekali.“ Aaah… huuh..!” Kurasakan begitu nikmatnya serbuan yang dia gencarkan, dengan semangat saya menjulurkan lidahku dalam belahan bibir senggamanya yang memesona itu, setelah itu sehabis liang sorganya mulai menghasilkan cairan kenikmatan, kugigit lembut klitoris di liang kewanitaannya,“ Ssst.. hhm.. gitu dong kan nikmat, pintar pula kalian huuu.. esst..” Desah perawat itu di tengah deraian birahi yang mengelora. Sehabis sebagian lama setelah itu ia turun kemudian mengambil suatu dari saku seragamnya yang tergeletak di lantai, kemudian ia kembali mendekat terus dia menyobek bungkusnya serta nyatanya benda itu suatu kondom, sehabis itu ia memakaikan kondom tersebut ke batang kejantananku yang telah keras serta membesar.
Setelah itu saat ini ia menggambil posisi nangkring di atas selangkanganku, kemudian ia berupaya memasukkan batang kemaluanku ke liang kewanitaannya, begitu kepala kemaluanku telah dalam posisi yang pas ia menghempaskan pantatnya ke dasar hingga segala batang pelirku terisap ke dalam liang kewanitaannya, dengan lembut ia mengangkut pantatnya, kemudian menghempaskannya lagi, gerakan itu terus dia jalani dengan mulutnya tidak henti- hentinya mendesah serta nampak olehku kedua buah dadanya yang montok itu turut terpantul- pantul naik turun begitu indahnya, saya berupaya mencapai buah dada itu setelah itu saya meremas- remas sembari kupermainkan putingnya dengan jari- jariku.
Desahan yang silih bertautan terdengar terus menjadi membahana, sampai kurasakan badan perawat itu mengencang, setelah itu kurasakan cairan hangat menyembur di batang kemaluanku yang terletak di dalam liang senggamanya dengan dibarengi desahan panjang. Tidak lama setelah itu kurasakan hormonku mengumpul pada satu tempat kemudian tanpa bisa kubendung lagi, kejantananku menyemburkan cairan mani. Sampailah kami pada puncak kenikmatan yang kami dambakan.
“ Hhhm… boleh pula kejantananmu”, nampak air muka perawat itu penuh kepuasan. Sehabis ia menggunakan kembali seragamnya tanpa pernah menggunakan baju dalamnya dia lalu keluar ruangan serta meninggalkan celana dalam pink yang masih kugenggam serta batang kemaluanku masih terbungkus kondom dengan mani di ujungnya, saya sendiri merasakan sisa- sisa kenikmatan yang masih tertinggal dalam diriku.