
PUSATCERITA , Siang itu saya merasa jenuh sekali serta memutuskan buat berangkat berjalan jalur kesebuah pusat perbelanjaan yang tidak jauh dari rumahku. kurang lebih separuh jam saya berbalik putar sendiri memandang kanan kiri serta kagetnya saya ditubruk seorang dengan bawa bawaan belanja yang banyak tergesa gesa tidak taunya saya memandang kebelakang perempuan yang menubrukku. Awal mulanya dengan rasa jengkel sehabis memandang nyatanya perempuan setelah itu saya bantu ia buat membersei benda belanjaannya tidak kurang ingat saya yang memohon maaf padanya meski yang salah sesungguhnya merupakan ia..
“ Maaf.. mbak…nggak terencana nih…” kataku padanya.
“ ya…nggak apa- apa lagi…. oya.. kalian Herman kan….” katanya padaku.
“ iya.. aku Herman serta mbak siapa ya, kok ketahui nama aku”
“ kalian tidak ingat sama saya ya, sahabat SMA kalian yang suka jahilin kalian. katanya padaku.
“ siapa ya eeeee…. maaf…Linda ya…. Sang Bunga sekolah.
“ Pas sekali tetapi tadi kok kalian manggilin saya mbak seh…”
“ Maaf deh abis saya tidak tau siapa kalian..”
“ mengapa.. kurang ingat ya sama aku…. ataupun emang udah dilupain ya…”
“ ya.. gimana ya.. kalian menawan banget.. beda dengan yang dahulu..” kataku sedikit memujinya.
“ ak kalian…. biasa aja kok…” katanya sembari tersipu malu.
“ oh ya…. kita ke kafe ayo.. buat ngerayain pertemuan kita ini…”
“ ok deh…tapi kalian yang traktir saya ya…abis saya lagi bokek nih” kataku padanya
“ ya.. tidak permasalahan lagi….
” Saya serta Linda berangkat ke kafe langgananya Linda. Hingga disitu.. kami memilah meja yang sangat pojok. Atmosfer didalam kafe ini sangat sejuk serta nyaman…membuat orang yang terletak didalamnya betah buat duduk berlama- lama.“ Gimana berita kalian saat ini Herman….. udah berkeluarga ya…” tanya Linda padaku.
“ saya seh baik- baik aja…. masih sendiri lagi…. masih kepengen leluasa”“ jika kalian gimana…. udah bekeluarga ya….” tanyaku padanya.“ saya udah married…. udah 3 tahun”“ asik dunk…. trus suami kalian mana…kok berangkat sendirian…. tidak khawatir digodain sama lelaki iseng”“ ah kalian.. biasa aja lagi…. laki saya lagi ke KL…urusan bisnis katanya” eh…ayo makan.. kok didiamin aja nih”
kamipun kesimpulannya menyantap hidangan yang sudah ada. Habis makan, kami jalan- jalan serta kembali kerumah tiap- tiap. Sebagian hari kemudian…. Linda mengirim pesan ke HP ku…. isinya mengajak saya buat main kerumahnya. Pesan nya kubalas…. serta saya tanyakan dimana alamat rumahnya.. Sebagian menit kemudian…Linda membalas pesan ku serta mengatakan alamat rumahnya. Saya berangkat kerumah Linda…si bunga SMU.
Tidak lama setelah itu.. saya hingga didepan rumah elegan. Kubaca kembali alamat yang diberikan oleh Linda serta kucocokkan dengan no rumah yang tertera didepan pintu…pass.. memanglah benar ini rumahnya. Kutekan bel yang terdapat didepanku. Sebagian dikala setelah itu…pintu pagar terbuka dengan sendirinya.
Saya masuk, pintu pagarpun turut tertutup dengan sendirinya. Saya berjakan mengarah teras depan serta Linda sudah menungguku disitu.
“ Hii.. gimana berita kalian sekarang….” sapanya padaku.
“ Baik saja nih…. kalian gimana…kok hening amat seh…pada kemana nih”
“ iya nih…nggak terdapat siapa- siapa nih dirumah…jadi kesepian.. makanya saya undang kalian kesini.. buat nemenin aku…”
“ tidak salah nih.. ntar suami kalian marah lagi”
“ ah.. tidak apa- apa lagi…. ia lagi di KL saat ini nih…
”“ ayo.. masuk…. kita ngobrol didalam aja deh”
Kamipun masuk kedalam rumahnya Linda… Wah…. betul- betul elegan nih rumah.. seluruh perabotannya sangat luar biasa.“ ayo.. silahkan duduk…. jangan malu- malu.. anggap saja semacam rumah sendiri”
“ Thank’ s….” serta akupun duduk
“ oya.. ingin minum apa nih…. panas.. dingin ataupun yang hangat..” kata sang Nyonya rumah.
“ jadi bimbang nih.. milihnya…” kataku padanya.
“ ya…kalau yang panas…teh sama kopi…trus jika ingin yang dingin.. terdapat soft drink..” balas sang Linda
“ trus jika saya milih yang hangat gimana” tanyaku lagi.
“ ya…ada deh…” kata Linda sedikit centil.“ ok deh…kalau gitu.. saya memohon yang hangat aja deh” kataku coba menggodanya.
“ ah.. kalian ini dapat aja…. ntar jika saya kasih kalian tidak sulit nanti”
“ ya.. bergantung yang ngasih dunk…” Linda bangkit dari duduknya….
” bentar ya…aku kebelakang dahulu”
Dia berangkat meninggalkanku diruang tamu yang elegan itu. Linda kembali lagi keruang tamu dengan bawa 2 gelas juice orange. Ia meletakkannya datas meja.
“ Lho.. tadi katanya yang hangat.. kok yang itu seh” kataku padanya.
“ yang hangat ntar…. so tentu saya kasih deh” Saya juga duduk kembali.
“ Lin…rumah kalian bagus banget deh…. seluruhnya kalian punya…so tentu kalian senang dong dengan suami kamu….”
“ ah.. siapa bilang.. dari luarnya saja saya keliatan senang” katanya mulai sungguh- sungguh“ memanglah seluruhnya saya memiliki.. tetapi khan itu tidak menjamin saya senang”“ bayangin aja deh.. dalam satu bulan.. palingan suamiku 3 hari terdapat dirumah”“ selebihnya.. ya kesana kemari.. ngurusin bisnis keluarganya yang segudang itu…jadi kalian dapat bayangin deh.. betapa saya sangat kesepian..”
Linda mulai menggambarkan seluruh keluhan yang terdapat dalam dirinya. Kucoba menguasai tiap jalur ceritanya sembari sesekali mataku bandel melirik bagian badannya yang sangat menggairahkan sekali. Dikala itu, Linda menggunakan kaos yang lumayan ketat sekali sehingga mencetak segala lekuk badannya yang sangat indah itu. Dibalik kaos ketat lengan pendek itu…
kayaknya Linda tidak menggunakan Bra…itu nampak dari benjolan kecil dipuncak dadanya yang padat serta berisi. Lama- lama terasa suatu bergerak bandel dari balik celana yang kukenakan. Linda bangkit dari duduknya serta pindah disampingku. Tercium bau harum parfumnya yang sangat mengundang gairah.

“ Man.. saya kangen banget deh sama kamu….” katanya padaku
“ oya…” kataku padanya.“ iya nih…. terlebih sama…….” katanya terputus.
“ sama apa seh Lin…..”
“ sama….. sama ini nih….” katanya sembari meletakkan tangannya diatas gundukan batang kejantananku.
Kontan saja saya kaget mendengar penuturannya yang begitu otomatis. walaupun sesungguhnya saya pula menginginkannya. Sebab tidak terdapat perkata yang keluar dari mulutku, Linda tidak memindahkan tangannya dari atas selangkanganku.. malah kebalikannya ia mengelus pelan batang kejantananku yang masih tersembunyi dibalik celana panjang yang kukenakan.
Lama- lama.. mukaku serta muka Linda kian mendekat. Linda memejamkan matanya sembari merekahkan bibirnya padaku. Kukecup bibirnya yang merah itu. Mulutku bermain dimulutnya yang mungil serta seksi. Sesekali lidahku berpilin dengan lidahnya. Linda sangat bergairah sekali menyongsong ciuman bibirku dibibirnya. Sedangkan itu tanganku tidak tinggal diam. Kucoba meraba 2 bukit kembar yang berkembang didadanya. Begitu hangat, padat serta berisi Terasa sangat halus sekali kulit dadanya Linda. 2 puncak dadanya yang mulai membeku tidak luput dari remasan tanganku.
Serta tangan Linda terus menjadi liar begerilya diatas gundukan batang kejantananku yang mulai membeku. Linda beranjak dari tempat duduknya. Lama- lama dia mulai membuka satu persatu baju yang menempel ditubuhnya. Sampai kesimpulannya tidak sehelai benangpun yang melekat ditubuhnya. Kuperhatikan badannya dari ujung rambut hingga ujung kaki. Begitu sangat sempurna sekali. 2 gundukan bundar menggantung didadanya. ditambah dengan bukit kecil yang ditumbuhi bulu gelap yang rimbun menunjukkan jika Linda type perempuan haus seks. Linda kembali duduk bersimpuh dihadapanku. Kali ini dia mulai membuka celana panjang yang masih kukenakan.
Begitu celanaku terbuka.. nongollah batang kejantananku yang mulai membeku dibalik celana dalamku. Tetapi tidak berselang lama celana dalamkupun sudah terbuka serta tinggallah penisku yang tegak bak torpedo yang siap meluncur. Tangannya yang halus itu mulai membelai batang kejantananku. Lama kelamaan ukurannya kian membengkak. Linda mulai menjilat ujung kepala penisku. Mulutnya yang mungil itu menjiltai permukaan kulit batang kejantananku sampai hingga kedua buah biji pelerku. Sebagian dikala lamanya Linda menikmati batang kejantananku dengam ciuman- ciuman yang sangat menggetarkan persendianku.
Sedangkan kedua tanganku meremasi kepalanya. Sampai suatu terasa berdenyut dibatang kejantananku Suatu yang mau muncrat dari ujung kepala penisku. Saya terus menjadi kokoh menjambak rambutnya Linda serta menekannya kedalam sampai ujung kepala penisku memegang ujung tenggorokannya.
“ Akhhh.. Lin.. saya ingin keluar nih” erangku padanya
Sebagian detik setelah itu spermaku tumpah didalam mulutnya Linda. Tanpa merasa jijik sedikitpun Linda menelan tiap tetes spermaku.
Serta sembari tersenyum.. Linda menjilati sisa- sisa mani yang masih tersisa dibatang kemaluanku. Sebagian dikala kamipun rehat sehabis saya menggapai orgasme yang awal.. Setelah itu saya berdiri serta mengangkut badan montok Linda serta merebahkannya diatas kursi yang empuk. Saat ini datang saatnya bagiku buat mengawali babak game selanjutnya. Saya membuka kedua kaki Linda lebar- lebar. Kudekatkan wajahku kepermukaan perutnya yang datar. Dengan penuh nafsu.. saya menjilati tiap permuakaan kulit perutnya yang halus itu. Linda menggelinjang hebat merasakan jilatan bibirku dipermukaan kulit perutnya yang ramping. Linda merasakan dirinya seakan terbang kesorga kenikmatan dikala ujung- ujung lidahku mengelitik organ- organ sensitifnya. Dia melupakan sejenak bayangan suaminya yang dikala ini lagi terletak diluar negri.
Menurutnya, kenikmatan yang kuberikan padanya tidak terdapat bandingnya dengan limpahan modul yang diberikan oleh suaminya. Desahan…erangan serta jeritan Linda kian menbuatku bergairah menusuk- nusuk permukaan Vaginanya dengan ujung lidahku.“ Sayang…. cepet dunk masukin punyamu kememek aku…. udah tidak kokoh nih” rengeknya padaku. Akupun penuhi permintaan Linda yang telah tidak tahan menunggu batang kejantananku yang tegang serta membeku buat masuk kedalam vaginanya Linda. Saya memegang batang kejantananku serta mengocoknya sebentar setelah itu mengarahkannya kelubang Miss V Linda. Saya mulai maju mendesak pantatnya Linda. Sebagian kali kucoba senantiasa meleset. Bisa jadi sebab dimensi senjataku yang lumayan besar sampai susah buat menembus lubang vaginanya yang rapet.
Tetapi sehabis sebagian kali berupaya, kesimpulannya batang kejantananku masuk menembus lubang memeknya Linda. Tanpa membuang waktu lagi, kugerakkan pantatku maju mundur menusuk memeknya Linda. Dengan penuh nafsu, Linda menikmati gerakan Penisku yang maju mundur menusuk vaginanya. Desiran serta desahan beriringan keluar dari mulutnya yang mungil itu. Linda mengimbangi gerakanku dengan memaju mundurkan pantatnya yang bahenol itu.
Dekat 3 pulu menit lalu, Linda merasakan hendak menggapai klimaks. Linda mengangkut pantatnya serta menggelinjang hebat. Mukanya berganti ganas, matanya mendelik dikala puncak kenikmatan itu tiba. Saya ketahui jika Linda hendak menggapai klimaknya. Kupercepat gerakan pantatku menusuk vaginanya hingga akirnya puncak kenikmatanna tiba. Linda mendekap erat tubuhku, Vaginanya berkedut- kedut menjepit batang kejantananku.
Cairan hangat serta kental merembesi bilik vaginanya. Orgasme yang beruntun sudah dirasakan Linda sibunga SMA. Buat sebagian dikala.. kubiarkan Linda menikmati sisa- sisa orgasmenya, saat sebelum kami melanjutkan game yang selanjutnya. Lama- lama Linda bangkit dari tidurnya serta duduk diatas kursi empuk itu. Akupun duduk disampingnya. Tanganku singgah digundukan Miss V yang ditumbuhi rambut halus itu. Kubelai lama- lama buat membangkitkan kembali gairah perempuan menawan yang terdapat disampingku ini. Lama- lama terdengar desahan lembut dari mulut Linda.
Sedangkan itu mulutku tidak lepas dari 2 puncak mungil didadanya. Merasa telah pas saatnya bagiku buat menuntaskan game ini…kuangkat Linda serta kududukkan dia diatas pahaku. Letaknya saat ini pas terletak diatas pangkuanku, sehingga 2 buah dadanya yang padat membusung pas terletak didepan mulutku. Kugosok- gosok ujung penisku kemulut vaginanya. Kutekan ujung penisku sampai amblas masuk kedalam Vaginanya. Kudiamkan lama- lama, kunikmati sebagian dikala kontolku bersarang dalam memeknya Linda. Lama- lama kugerakkan pantatku naik turun menusuk lubang kemaluannya Linda. Gerakanku kian lama terus menjadi kilat membuat badan Linda bergoyang- goyang diatas pangkuanku. Terdengar erangan kenikmatan dari mulut Linda.
Sebagian kali dia wajib memekik kecil tidak kala penisku yang kian membengkak memegang ujung rahimnya. Sedangkan 2 buah gundukan didadanya bergoyang- goyang tidak karuan. Kedua tanganku mencapai 2 gundukan itu serta meremasnya lama- lama. Sebagian menit setelah itu terasa suatu menyesak dalam batang kejantananku. Bisa jadi datang saatmya bagiku buat orgasme. Dengan diiringi desahan panjang secara bersamaan…aku serta Linda menggapai orgasme. Kusemprotkan spermaku yang hangat didalan Miss V Linda. Sebagian dikala setelah itu Lindapun menyusul. Cairan hangat merembesi bilik Vaginanya yang hangat itu. Saya memcabut batang kejantananku dari dalam vaginanya Linda.
Dengan kilat Linda jongkok diselangkanagnku serta menjilat sisa- sisa mani yang masih melekat dipenisku. Sesaat setelah itu Linda tersenyum padaku. Senyum penuh kepuasam…yang tidak sempat dia miliki dari suaminya tersayang. Saya bangkit serta menggunakan kembali pakaianku. Kulihat jam ditanganku telah menampilkan jam 10 malam.
Akupun pamit pada Linda. Tetapi saat sebelum saya berangkat meninggalkam rumah Linda…ia membagikan suatu buatku selaku hadiah. Suatu Hp terkini. Semula saya menolak pemberiannya…namun dia berharap sekali saya menerima pemberiannya itu. Demi menghibur hatinya Linda.. kuterima hadiah yang bagiku lumayan besar sekali. Kupergi meninggalkan Linda dengan bawa Hp. Hadiah yang bisa jadi lebih kecil bila dibanding dengan kenikmatan seks yang kudapatkan hari ini…. serta apalagi hendak kudapatkan hari- hari selanjutnya bersama perempuan menawan yang sempat jadi Bunga Sekolah.