Kuperkosa serta Kuperawanin Rita Anak Tetanggaku

PUSAT4D, -Saya mengupayakan menenangkan diri dengan mandi, setelah itu tiduran di ranjang. Tetapi kemaluanku tidak menurun reaksinya. Malah saat ini terasa berdenyut- denyut ujungnya.

Kuperkosa serta Kuperawanin Rita Anak Tetanggaku

Bertepatan pada: Oktober 31, 2018

Author: TTG Slot

0 Komentar

Cersex Terkini– Pekan senja jam menampilkan hampir jam 4. Setelah melihat CD berusia dari pagi kemaluanku tidak ingin kompromi. Sang adek ini kepengen lekas disarungkan ke kemaluan wanita. Perkaranya, rumahku lagi kosong melompong. Istriku kembali ke kampungnya dari kemarin sampai 2 hari mendatang, guna mendatangi perkawinan anak kerabatnya. Anak tunggalku pula turut mamanya.

Catatan Game Domino

Kuperkosa serta Kuperawanin Rita Anak Tetanggaku

Saya mengupayakan menenangkan diri dengan mandi, setelah itu tiduran di ranjang. Tetapi kemaluanku tidak menurun reaksinya. Malah saat ini terasa berdenyut- denyut ujungnya.

“ Wah gawat. Tidak terdapat sasaran lagi. Salahku sendiri sih nonton CD berusia sampai seharian penuh”, gumamku.

Saya bangkit menuju ke ruang tengah. Mengambil segelas air es setelah itu menghidupkan tape deck. Cukup, tegangan mereda. Tetapi dikala terdapat video klip musik barat yang seronok, kemaluanku berdenyut- denyut kembali. Nah, belingsatan jadinya. Pernah terpikir jajanan saja. Tetapi kilat kuurungkan. Khawatir terserang penyakit kelamin. Salah- salah bisa ketularan HIV yang belum terdapat obatnya sampai saat ini.

Kuingat- ingat kapan terakhir barangku terpakai guna menyetubuhi Istriku. Ya, 3 hari kemudian. Pantas saat ini adek kecilku uring- uringan tidak karuan. Soalnya 2 hari sekali mesti nancap.“ Saat ini mencari jatah..”. Sambil terus berjuang menenangkan diri, saya duduk di teras depan menyimak pesan berita pagi yang belum tersentuh.

Seketika pintu pagar berbunyi dibuka. Refleks saya memindahkan pemikiran ke arah suara. Rita anak orang sebelah mendekat.

“ Selamat sore, Om. Tantenya terdapat?”

“ Sore.. Ooo Tantemu lagi kembali kampung hingga lusa. Terdapat apa?”

“ Wah gimana ya, Om..”

Duduk dahulu. Baru ngomong terdapat kebutuhan apa”, kataku ramah. ABG berumur dekat 5 belas tahun tersebut bagi. Ia duduk di sofa sebelahku.

“ Nah, terdapat keperluan apa nih dengan Tantemu? Bisa jadi Om bisa bantu”, tuturku sambil mencermati tubuh wanita yang mulai mekar itu.

“ Anu Om, Tante terdapat janji ingin minjemi tabloid terkini..”

“ Tabloid apa?”, tanyaku. Mataku tidak lepas dari dadanya yang nampak mulai menonjol. Wah, sudah sebesar bola tenis nih.

“ Apa saja. Pokoknya terkini”.

“ Oke, masuk serta seleksi sendiri”.

Kuletakkan pesan berita serta masuk ke ruang dalam. Ia ragu- ragu menjajaki. Di ruangan tengah saya menyudahi.

“ Cari sendiri di rak dasar itu”, kataku, lalu membanting pantat di kursi.

Rita jongkok di depan monitor memecahkan tumpukan tabloid di sana. Pikiranku usil. Kutontoni dengan bebas tubuhnya. Wujudnya bagus buat ABG seumurnya. Pinggulnya padat. Bra- nya membayang. Kulitnya putih bersih. Ah alangkah asyiknya kalo saja bisa menikmati tubuh yang tumbuh itu.

“ Tidak terdapat nih, Om. Ini lama seluruh”, katanya menyentak lamunan.

“ Nggg.. mungkiin terdapat di kamar Tantemu, tuh. Cari saja di situ”

Sepanjang ini saya tidak begitu banyak mencermati anak tersebut walaupun kerap kali main ke rumahku. Tetapi saat ini, dikala kemaluanku uring- uringan seketika kusadari anak tetanggaku tersebut ibarat buah mangga sudah mulai mengkal. Mataku mengekor Rita yang tanpa sungkan masuk ke kamar tidurku. Setan telah berbisik di telingaku.

PUSAT4D

“ Inilah peluang supaya kemaluanmu menyudahi berdenyut- denyut. Hendak namun ia masih kecil serta anak tetanggaku sendiri? Persetan lah dengan itu seluruh, yang berarti hasratmu dapat terlampiaskan”.

Kesimpulannya saya berdiri bangkit menyusul Rita. Di dalam kamar kutonton anak tersebut berjongkok merombak tabloid di sudut. Pintu kututup rapat serta kukunci pelan- pelan.

“ Telah ketemu?”, tanyaku.

“ Belum Om”, jawabnya.

“ Ingin nonton CD ngak?”

“ CD apa tuh, Om?”

“ Filmnya bagus kok. Mari duduk di mari.”

Perempuan kecil itu tanpa curiga berdiri serta duduk dipinggir ranjang. Saya masukkan CD ke VCD serta menghidupkan monitor di kamar.

“ Film apa sih?”

“ Nonton aja. Pokoknya bagus”, kataku sambil duduk di sebelahnya. Ia senantiasa tenang tidak menyimpan prasangka.

“ Ihh..”, jeritnya begitu melihat intro memiliki potongan- potongan adegan bersebadan.

“ Bagus kan?”

“ Inii kan Film orang berusia Om?!”

“ Iya. Kalian suka kan?”

Ia terus- terusan ber- iih.. iih dikala adegan syur berlangsung, namun tidak memalingkan pemikirannya. Merambah adegan yang kedua saya tidak tahan lagi. Saya mendekap perempuan tersebut dari balik.

“ Kalian pengen begituan?”, bisikku di telinganya.

“ Jangan Om”, katanya hendak namun ia tidak berusahan melerai tanganku yang melingkari leher Rita. Kucium sekilas tengkuknya. Ia menggelinjang.

“ Ingin tidak buat gituan sama Om? Kalian belum sempat kan? Lezat banget lo..”

“ Hendak namun.. namun.. ah tidak boleh Om.” Ia menggeliat berjuang lepas dari belitanku. Tetapi saya tidak perduli. Tanganku meremas dadanya. Ia melenguh serta memberontak.

“ Tenang.. tenang.. Tidak bakal sakit kok. Om sudah pengalaman..”

Tangan kananku menyibak roknya serta berupaya menelusupi pangkal paha Rita. Dikala jariku mulai bermain di dekat kemaluannya, ia mengerang kecil. Nampak hasratnya sudah terangsang. Pelan- pelan kurebahkan di ranjang namun kakinya senantiasa menjuntai. Mulutku telah tidak tabah lagi lekas mencercah pahanya yang masih dibungkus celana warna gelap.

“ Ohh.. ahh.. jangan dong, Om”, erangnya sambil berjuang merapatkan kedua kakinya. Tetapi saya tidak perduli. Celana dalamnya kupelorotkan serta kulepaskan. Saya terpana melihat panorama alam itu. Pangkal kenikmatan tersebut begitu mungil, bercorak merah di tengahnya, serta dihiasi bulu lembut di atasnya.

Klitorisnya mungil. Tidak tunggu lebih lama lagi, bibirku menyerbu kemaluannya. Kuhisap serta lidahku mengaduk- aduk lubangnya yang kecil. Wah masih perawan. Rita menggelinjang sambil melenguh serta merintih keenakan. Apalagi kakinya mengapit kepalaku, seakan- akan memohon dikerjai lebih dalam serta apalagi lebih keras lagi.

PUSAT4D

Oke Rita”, lidahku juga makin dalam menggerayangi kemaluannya yang mulai basah. 5 menit setelah itu benda kepunyaan ABG tersebut kuhajar dengan mulutku. Kuhitung sangat tidak ia terdapat 2 kali orgasme. Kemudian saya merangkak naik. Kaosnya kulepas. Menyusul BH hitamnya berdimensi 32cm. Setelah kuremas buah dadanya yang masih keras itu sebagian dikala, gantian mulutku bekerja. Menjilat, memilin, serta menghirup puting susunya yang kecil.

“ Ahh..” keluh wanita itu. Tangannya meremas rambutku menahan kenikmatan hebat tiada tara yang barangkali baru awal kali ia rasakan.

“ Lezat kan?”, tanyaku sambil memandang wajahnya.

“ Iiiii.. iiya Om. Namun..”

“ Kalian ingin yang lebih lezat lagi?”

Tanpa menantikan jawabannya saya lekas menata posisi tubuhnya. Kedua kakinya kuangkat ke atas ranjang. Saat ini ia nampak telentang pasrah. Kemaluanku juga sudah tidak tabah lagi datang di sasaran. Tetapi saya mesti hati- hati. Ia masih perawan sampai- sampai wajib tabah biar tidak kesakitan. Mulutku bermain- main di kemaluannya.

Setelah kebasahannya kuanggap telah lumayan, kemaluanku yang sudah tegak kutempelkan di bibir kemaluannya. Sebagian dikala saya gesek- gesekkan sampai Rita makin terangsang. Setelah itu kucoba masuk lama- lama ke celah yang masih kecil. Sedikit demi sedikit saya maju- mundurkan sehingga makin melesak ke dalem. Perlu waktu kira- kira 5 menit lebih biar kepala kemaluanku masuk seluruhnya. Nah rehat sebentar karena ia nampak menahan perih.

“ Jika sakit bilang ya”, kataku sambil mencium bibirnya sekilas.

Ia mengerang lagi. Kurang sedikit lagi hingga saya hendak menembus keperawanannya. Genjotanku kutingkatkan walaupun senantiasa kuusahakan pelan serta lembut. Nah ada kemajuan. Leher kemaluanku telah mulai masuk.

“ Auw.. sakiit Om..” Rita menjerit kecil.

Saya menyudahi sejenak menantikan lubang kemaluannya terbiasa0 buat menerima kemaluanku yang berdimensi lagi itu. Satu menit setelah itu saya sorong lagi. Begitu seterusnya. Selangkah demi selangkah saya sorong. Hingga kesimpulannya..“ Ouuu..”, ia menjerit kesakitan lagi. Saya merasa kemaluanku menjebol suatu. Wah saya sudah memerawani sang Rita. Kulihat ada sepercik darah membasahii spreyku.

Saya meremas buah dadanya serta mencium bibirnya guna menenangkan. Setelah tenang saya mulai menggenjot.

“ Ahh.. ohh.. asshh…”, ia merintih serta melenguh kala saya mulai turun naik di tubuhnya. Genjotan kutingkatkan serta erangannya juga makin keras. Mendengar tersebut saya makin bernafsu menyetubuhi wanita itu. Berulang kali ia menggapai orgasme. Tandanya yakni kala kakinya dijepit ke pinggangku serta mulutnya menggigit lenganku ataupun pundakku.

“ Tidak sakit lagi kan? Saat ini telah terasa lezat kan?”

“ Ouuu iya lezat sekali Om…”

Sesungguhnya saya ingin mempraktekkan sekian banyak posisi senggama. Hendak namun kupikir sebab awal kali tidak perlu macam- macam dahulu. Terutama ia mulai bisa menikmati. Lain kali kan masih bisa dicoba.

Dekat satu jam saya menggoyang tubuhnya saat sebelum air maniku muncrat mengairi perut serta buah dadanya. Betapa nikmatnya sensasi menyetubuhi perawan. Serius beruntung saya.

“ Gimana? Betul lezat kan sepertikata Om kan?” tanyaku sambil mendekap tubuhnya yang lunglai sehabis bersama menjangkau klimaks.

“ Hendak namun khawatir, Om..”

“ Tidak harus khawatir. Ingin khawatir apa siih?”

“ Bunting” Saya tertawa.

PUSAT4D

“ Kan air sperma Om nyemprotnya di luar kemaluanmu. Tidak dapat bunting dong” Kuelus rambutnya serta kuciumi mukanya. Saya tersenyum puas bisa meredakan adek kecilku.

“ Kalo pengen lezat lagi bilang Om ya? Nanti kamku dapat belajar sekian banyak style melalui CD”.

“ Kalo ketahuan gimana?”

“ Ya tidak boleh hingga ketahuan dong”

Sebagian dikala setelah itu hasratku bangkit lagi. Kali ini Rita kugenjot dengan posisi menungging. Ia sudah tidak menjerit kesakitan. Kemaluanku bebas keluar masuk diiringi lenguhan, serta jeritannya.

Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *