
Saya seseorang sarjana malah saya pula mempunyai ijizah S2, tetapi saya tidak pandai buat memakainya, saya malah lebih bahagia jadi teknisi handpone. awal mulanya sang memanglah iseng iseng tetapi lama kelamaan saya menikmati pekerjaanku meski jurusanku tidak terdapat sangkut pautnya dengan teknisi.
Saya bersyukur dapat mengahasilkan teknisi profesional, dikala ini saya telah berkeluarga serta lagi meningkatkan usahaku, dimana saya dibantu oleh istriku serta adik iparku yang masih SMA, ia kami suruh buat jaga ruko yang kami sewa sehabis kembali sekolah. Cintia nama adik iparku tersebut serta dapat dibilang Montok sebab pantatnya yang behenol serta payudaranya yang menggunung.
Tetapi ia masih tidak ingin memakai yang namanya bra.. katanya malu, sementara itu saya kakak iparnya kerap sekali menggoda apalagi pernah sebagian kali terencana ku senggol buah dada yang baru berkembang itu, tetapi ia senantiasa saja masih belum ingin memakai BH.
Siang itu semacam biasa saya baru ingin mandi serta nyatanya mesin air tidak ingin hidup, dari pada menunggu hingga sore serta yang tentu istriku bakal ngomel jika ingin mandi airnya gak terdapat terpaksa saya memanggilnya.
“ Mah tadi pagi mesin air hidup gak..?”
“ Belum ngidupin mesin dari pagi, kan baru kemarin sore tong di isi!”
“ Cintia udah kembali belum? Ngebantu naikin mesin”
“ udah sangat lagi ubah pakaian” Cintia bantu kakakmu naikin mesin air.
Cintia Adik Iparku yang Montok
Akupun kebelakang membuka tutup sumur serta mempersiapkan perlengkapan!, buat membetulkan seluruh perlengkapan. Pekerjaan rumah saya anggap mudah karna memanglah hobyku semenjak kecil utak atik mesin.
“ Mengapa kak mesinnya?” Cintia memakai kaos lengan pendek ketat dengan setelan celana leging.
Menampilkan segala wujud badannya serta memanglah semacam seperti itu ia yang masih polos.
“ Rusak makanya di naikin ingin di betulin, dah ayo bantu” kamipun mengangkut pengait mesin air”.
Buat dari besi jadi mudah buat menaik turunkan jika terdapat kehancuran akupun men cek apanya yg rusak.
Sedangkan Cintia jongkok di depanku. Sesekali kulirik bagian selangkangannya yg menampilkan belahan Miss V tercetak begitu jelas. otomatis, Sang dedek di dalam celana menggeliat serta ia cuma terus memperhatianku yang padat jadwal membetulkan mesin.
Tanpa merubah posisi jongkoknya walaupun tanpa di sadari saya senantiasa melirik selangkangannya.
“ Udah Cintia, coba uji hidupin dahulu saklarnya” saya menyuruhnya.
“ Oke.. udah matiin lagi”
“ Udah dapat lagi kak?”
“ Udah ayo turunin lagi”
“ Udah Cintia ambilin air pake ember“
Sehabis ku anggap seluruh beres saya menyuruhnya mengambil air di bak mandi buat mancing supaya gak kemasukan angin.. ia berjalan ke kamar mandi balik dikala itu.
Kembali ku amati bongkahan pantatnya yg begitu menantang membuat adek di selangkanganku terus menjadi membeku tetapi otak warasku senantiasa bertahan, sekembalinya ia menenteng ember yang penuh dengan air saya menyuruhnya memegangi pralon serta ku isi dengan air, sehabis penuh ku hidupkan mesin tetapi air belum dapat naik.
“ ini wajib tutup dahulu pralonnya pake tanganmu”
“ Gimana kak”
“ Ini” akupun tidak terencana semacam memeluknya dari balik karna posisi saklar di belakangnya karna mau kilat serta otomatis pada dikala itu sang dedek melekat ketat di belahan pantatnya.
Tanpa ia sadari serta akupun tanpa terencana menggesekan dedekku yg telah tegang sebagian kali serta dengan buka tutup buka tutup telapak tangan pada pralon kesimpulannya air menyembur serta membasahi ia..
“ Aduh kak saya jadi basah seluruh nih!”
“ Gak papa sekaligus mandi” sembari saya mengarah ke saklar buat mematikannya.
Saya juga mengarah ke sebelah ia buat menyambung peralon, tetapi saya nyatanya menemukan rejeki dikala memandang bagian depan Cintia yg basah, teteknya yg berkembang seukuran genggaman tanganku nampak jelas karna kain t- shirt tipis serta singlet yg di pakai tidak sanggup menyembunyikannya dikala basah. saya yang telah sangat terangsang semenjak memandang belahan yang tercetak di selangkangannya semenjak tadi langsung berupaya buat menjaili ia.
“ Cintia itu pentilnya kok masih kecil banget sang?” ia tidak menyangka saya hendak memencet pentil susunya yg sedari tadi di suguhkan untukku.
“ Ih kakak jahat banget sih” ia kaget sehabis saya sukses memencet pentilnya.
“ makanya pake BH dong supaya kalo basah seperti ini gak nyeplak gitu”
“ bodo amat wek” ia mencibirkan bibirnya karna malu serta saya terus menjadi gemas mau menggesekkan kontol kepantatnya.. Akupun mengendalikan siasat supaya ia terangsang.
Dikala itu saya memakai celana boxer serta saya melangkah mengarah kamar mandi serta membebaskan sempakku.
Cuma dengan memakai celana boker saya kembali tetapi Cintia tidak memandang kontolku yang telah tegang karna tertutup kaosku yang panjang, pralon yang telah kusambung walaupun lemnya belum kering terencana supaya terlepas dikala terdapat air meyembur, ku suruh Cintia menghidupkan mesinnya.
“ Cintia udah coba mesinnya hidupin“
Sebagian dikala mesin menyala tanpa terdapat permasalahan serta kesimpulannya rencanaku sukses, sambungannya terlepas serta menyembur ke arahku membuatku basah semua
“ Ha ha ha sukurin.” Ia meledekku karna saya tersembur.
“ Udah dong cepetan matiin saya basah nih”.
“ Biarin supaya tau rasa” ia meledekku serta pada dikala itu istriku membuka pintu balik.
“ Lho kok nyembur kemana mana ini sih pah?”
“ Ini sambungan peralonnya lepas, udah Cintia matiin mesinnya, eh depan jangan di tinggal dong”
“ Iya iya bawel amat sih” istriku meninggalkan kami kembali sembari menggerutu
Sedangkan Cintia cuma tersenyum senyum melihatku yang basah kuyup.
Serta pura pura padat jadwal kembali menyambung peralon saya jongkok sedemikian rupa buat memamerkan besarnya kontolku ke Cintia, ia yg awal mulanya cuma melihatku menyambung peralon kesimpulannya sukses terperangkap memandang selangkanganku sembari melongo.
Saya yang mengetahuinya tertawa dalam hati sembari terus pura pura padat jadwal sehabis sebagian dikala kayaknya ia tidak berkedip akupun mengagetkannya.
“ Cintia kalian melongo liat apaan” sembari kulirik selangkanganku yang saya kedut kedutkan.
Cintia Adik Iparku yang Montok
“ Ah.. emhhh enggak kok kak” ia terlihat gugup serta wajahnya memerah.
“ Tolong itu dong kunci di bawahmu”
Saya kembali pura pura padat jadwal sembari sesekali kulirik ia yang diam diam memandang selangkanganku terus.
“ Tadi lemnya belum kering jadi lepas sambungannya” saya menarangkan ke ia tetapi ia semacam tidak mendengar.
“ Eh kalian ngeliatin ini ya” sembari ku genggam kontolku dari luar celana.
“ Iya eh enggak kok” ia berkelit serta wajahnya terus menjadi merah.
“ Gak harus malu, kalian ingin liat? Nih liat” saya menghasilkan kontolku yang tegang dihadapannya.
“ Ih kak Deny porno banget sih, serem tau”
“ Kalian belom tau sih, ini tuh rasanya lezat banget! Kalo kalian udah sempat ngerasain tentu ketagihan deh!” Saya menggoyang goyangkan kontolku sedangkan walaupun ia melengos tetapi kadangkala ia melirik.
“ Akukan suka nyolek tetek kalian Cintia! Saat ini kalo kalian ingin nyolek memiliki kakak silahkan aja, mumpung mbakmu di depan padat jadwal” saya mencapai tangannya buat memegang kontolku tetapi ia menolak.
“ Tidak ah kak, serem, khawatir”
“ Kalo gak ingin ya udah” akupun memasukkan kontolku kedalam celana serta saya tau ia melirik..
“ Ya udah kita terusin kerjaannya dahulu Cintia”
ia menggangguk serta meneruskan memperhatikanku yang merapikan sambungan peralon yang tadi telah kuberi lem. Wajahnya masih merah serta sesekali ia melirik selangkanganku yang dengan terencana terus ku kedut- kedutkan.
“ Ok Cintia dah berakhir” akupun membereskan peralatanku serta ia turut membereskan ember serta membawanya ke kamar mandi sehabis ia menghidupkan mesin air buat mengisi menara.
Cintia tidak langsung keluar kamar mandi ia menunggu air buat cuci tangannya yang kotor saya yang masih bernafsu menyusulnya pura pura mau memandang airnya telah bening apa belum.
“ Cintia coba buka krannya airnya udah butek gak?” ia sedikit menungging dikala itu saya dengan kilat melekatkan kontolku ke pantatnya sembari ku kedut kedutkan seakan olah mau turut memandang ke dalam bak air yang di bukanya.
“ Ih kak roy nempel nempelin ini sih” ia meng goyang- goyangkan pantatnya
“ Tidak terencana Cintia, tetapi kok pantatmu anget banget sih” saya terus menjadi memencet merapat ke beongkahan pantatnya
“ Kak udah dong geli nih” ia mau beranjak
“ Eh ntar dahulu tanggung lezat banget nih”
“ Ih enaknya dimana lagi” ia mencibir”
“ Loh mosok kalian belum tau kalo dapat lezat” saya diam diam menghasilkan kontolku dari celana boxerku
“ Dari tadi gak lezat tetapi kak Deny berat”
Saya mulai menjepitkan kontolku di tengah tengah selangkangannya, sembari ku gesek gesekan terus kontolku tanpa di ketahuinya jika kontolku telah diluar celana.
“ Kalo saat ini gimana Cintia?” ia sedikit melebarkan selangkangannya serta terlihat telah mulai merasakan lain.
“ Ehm.. geli kak”
“ Tetapi gelinya lezat kan?” Saya terus menggesek gesek lembut serta telah terasa lembab di selangkangannya.
“ Ihhh.. ya kak. Ehh” dengan napas yang mulai berat serta tanganku yang sedari tadi nganggur mulai ku pakai buat meraba perutnya dengan lembut sembari sedikit sedikit beralih naik serta telah mulai terletak di atas teteknya walaupun cuma dari luar tetapi sangat terasa jika putingnya yang kecil mulai memegang, serta saya terus meraba lembut teteknya hingga sedikit meremasnya.
“ Ehmm kak lezat kak.. ssssst” ia mendesis, saya lama- lama merendahkan tanganku mencari pingiran leging yang di kenakan, serta dengan kilat ku tarik legingnya turun serta langsung kembali ku jepitkan kontolku
ke selangkangannya
“ Aihhhh kak” ia kaget serta menjepit kontolku, tetapi malah sangat nikmat kurasakan serta kembali kugesek- gesekan, terasa sangat licin karna ia nyatanya telah melelehkan banyak cairan dari memeknya.
“ Mengapa Cintia? Lebih lezat ginikan?” saya terus mengesek gesekan kontolku
“ Ehhhhh iya kak sst. aduh ehhhnaka.. ka”, Aduh saya di apain sih kak kok ennnnak ginhnih..”
“ Saya ngajarin kalian yang lezat lezat tetapi kalian jangan bilang bilang mbakmu ya sayang” saya membisikan lembut sembari ku remas lembut teteknya
“ Iyyaaaaa khhhaaaaaak aduh kak” ia mengencang melonjak serta berdiri terus menjadi merapatkan kakinya menunjukkan ia sudah menggapai puncak pendakian.
Otomatis dikala itu kontolku terjepit kencang di selangkangannya serta akupun tidak sanggup menahan sampai cuma hitungan detik dikala ia menggapai orgasmenya akupun memuncratkan pejuhku.
Dikala kurasa ia telah mulai relax kupun mengayun pantatku menarik kontolku serta memasukkannya lagi secara lama- lama serta lembut sembari tanganku berupaya memainkan clietorisnya serta kesimpulannya segala batang kontolku telah sanggup di terima sepenuhnya oleh lubang anus adik iparku.
“ Ssssssssshhhh lezat banget pantat kalian Cintia”
“ Aduh kak akkhhuuuu pula ngerasain eeehhhhnakkkkkk kkhhakh.. mauu keluar nih kakk”
“ Ookkkkhhhhhhh Cintia kakak keluar crot crot..” kepala kontolku menembakkan sperma dekat 6 kali didalam pantatnya yag dikala itu pula ia hadapi orgasme yang dahsyat hingga mengalam squirt, akupun tidak menyangka cuma dengan mengoyang anusnya dik iparku hadapi orgasme yang sedahsyat itu.
“ Aduh kak saya lezat banget sampe lemes gk kokoh diri.”
“ Ya udah kalian pake anduk saya anter kekamar trus rehat, nanti saya bilang ke mbakmu kalo kalian sakit”
Ia mengangguk serta sehabis saya berpakaian ku tuntun ia ke dalam kamarnya.
“ tadi lezat banget kak..” sembari ia mencium pipiku sedangkan saya cuma tersenyum karna saya pula puas.