Kesucianku Hilang Di Tempat Kerja

Awal Mula Mendapat Pekerjaan

Hay seluruhnya, perkenalkan namaku Prastiwi, semacam yang mas Ryan katakan saya kerap ataupun lebih akrab dipanggil dengan nama Tiwi, asalku berasal dari perbatasan antara Jawa Tengah serta Jawa Barat, cocok yang dikatakan Mas Ryan, saya mau berbagi cerita tentang pengalaman hidupku, serta saya berharap kamu seluruh tidak hadapi apa yang saya rasakan dalam hidupku ini, suatu pengalaman yang benar benar membuat hidupku berganti derasti, saya diketahui selaku wanita yang polos serta sebab saya saking polosnya ini yang membuatku terjerumus pada bidang pekerjaan yang tidak diharapkan oleh siapapun.

Seluruh ini terjalin sehabis saya lulus Sekolah Menengah Atas( SMA) dekat tahun 2009, dimana pada dikala itu keadaan ekonomi keluargaku lagi sangat tidak karuan, akupun bimbang wajib melaksanakan apa, sesungguhnya saya mau sekali melanjutkan pendidikanku ke bangku kuliahan, tetapi kondisi memaksaku buat senantiasa dirumah terlebih dulu.

Pada sesuatu hari, dikala itu saya lagi cuci baju di balik rumah, kudengar terdapat seorang mengetuk pintu rumah dari depan, ketukan yang dicoba lumayan keras membuatku sedikit kaget dikala itu.

“ Permisi!!!!, Permisi!!!!” suara seorang dari luar rumah

Saya sesungguhnya mau membukakan pintu tersebut tetapi telah didahului oleh ibuku yang membukakaknnya, kemudian saya melanjutkan cuci sebab masih sangat banyak cucian pada hari itu, tidak berselang lama sehabis tamu itu masuk kedalam rumah, keributan serta suara keras mulai terdengar

“ sesungguhnya kamu ini ingin melinasi hutang ini ataupun tidak sih” ucap tamu itu yang nyatanya merupakan debtcollector

“ iya pak tabah, kami lagi mengupayakan uangnya, satu pekan lagi pak kami upayakan uangnya telah terdapat” ucap ibuku meminta keringanan.

“ heh bu, kamu itu telah bilang semacam itu kesekian kali tetapi apa hasilnya, dari dini yang katanya bulan depan, pekan depan, sebagian hari lagi, ini saat ini telah 5 bulan kamu nunggak cicilannya, terus ingin hingga kapan?” tanya debtcollector tersebut.

“ beri kami waktu lagi pak aku mohon” suara bunda mulai bergetar menahan tangis sebab dibentak.

“ ya Allah bu, terdapat apa bu? Terdapat apa ini pak? Mengapa jadi begini?” tanya ayah ku yang baru saja keluar dari dalam kamar

“ alah telah lah pak bu, motor ini terpaksa kami sita terlebih dulu, hingga kamu dapat melunasi tanggungan sepanjang 5 bulan ini beserta bulan selanjutnya”

debtcollector itu setelah itu berjalan menuju ke motor yang kebetulan lagi di parkir di depan rumah.

“ jangan pak aku mohon jangan, bagikan kami waktu buat melunasi, ini motor anak aku pak jangan diambil pak aku mohon” ucap ayahku menangis sembari meminta.

“ hey ingin hingga kapan apa dapat kamu membayar esok, tidak dapat kan? Lebih baik aku ambil dahulu, telah lah minggir” debtcollector itu menghilangkan ayahku yang meminta itu.

Saya yang mendengar suara keributan itu setelah itu berlari kedepan serta memandang kedua orang tuaku lagi menangis sambil meminta biar motor kepunyaan kakak ku itu tidak disita, ya itu merupakan motor kakak ku yang ia beli secara kredit, entah apa yang terdapat dibenaknya, pada waktu perekonomian keluarga lagi tidak menentu, ia malah membeli motor.

Saya sama sekali tidak tega memandang orang tuaku hingga meminta mohon semacam itu pada seorang, andai saja dikala itu saya telah bekerja, bisa jadi saya dapat sedikit menolong mereka serta peristiwa ini tidak wajib terjalin, anak mana yang tega memandang ibu dan bapaknya meminta mohon pada orang lain hingga mereka menangis, sebaliknya yang bersangkutan sama sekali tidak terdapat dirumah serta apalagi tidak memperdulikan peristiwa ini hendak terjalin.

Coba kamu bayangkan sendiri orang tua kamu meminta mohon didepan rumah sendiri memohon keringanan sembari menangis serta perihal itu dilihat oleh sebagian orang sebelah yang mendengar suara gaduh di rumah ku ini, sebaliknya saya tidak dapat apa apa sebab masih menganggur.

Walhasil sebab sangat banyak masyarakat yang memandang orang tuaku menangis memohon keringanan didepan rumah, debtcollector itu juga setelah itu menyerah serta membagikan waktu pada orang tuaku buat melunasi hutang anaknya itu hingga pekan depan.

Sampai pada keesokan harinya dikala saya lagi menyapu taman di depan rumah, terdapat salah satu tetanggaku yang kebetulan kemarin memandang peristiwa itu, ia setelah itu menghampiriku serta setelah itu menawariku pekerjaan, ia menawari ku bekerja di tempat karaoke, tetapi sebab saya masih polos yang saya mengerti merupakan tempat bernyanyi biasa saja, serta sebab saya masih sangat polos, tentanggaku itu setelah itu langsung berdialog pada orang tuaku.

“ assalamu’ alaikum bu, permisi” tetanggaku itu menyelonong masuk kedalam rumah mau berjumpa dengan orang tua ku

“ wa’ alaikum salam, oalah bu terdapat apa, kok tumben kemari?” jawab ibuku

“ ah tidak terdapat apa apa bu, Hanya hanya main saja, sama ini bu, aku ingin menawari Tiwi pekerjaan bu gimana bagi bunda, kan cukup dapat bantu bantu keuangan rumah ia” ucap tetanggaku itu

“ eee.. boleh saja sih bu, tetapi kerja apa ya, aku tidak ingin jika Tiwi hingga kerja di tempat yang tidak benar” ibuku menanyakan

“ tidak aneh kok bu, Hanya di tempat karaoke, nanti ia Hanya jual minuman aja, tenang aja gak macem macem, minumannya Hanya kaya coca cola, sprite sama fanta aja kok bu” jawab tetanggaku itu sementara itu pada kenyataanya tidak cuma itu, namanya saja dikala itu saya lagi polos polosnya, setelah itu ibuku menanyakan padaku apakah ingin ataupun tidak.

“ ya jika begitu sih aku terserah sama Tiwi saja yang melaksanakan ingin ataupun tidak, jika ia ingin yang saya selaku bunda cuma dapat mendoakan saja” cerah ibuku

Kemudian tidak berselang lama bapak ku datang

“ wah terdapat apa ini bu” tanya ayah

“ ini pak, aku Hanya ingin nawarin pekerjaan saja buat Tiwi benda kali ingin, lumayanbisa bantu bantu ekonomi rumah” tetanggaku menyambar menanggapi persoalan bapak

“ oh ya kalo itu terserah Tiwi saja” jawab ayahku

“ nah gimana, kalian ingin ataupun tidak jika ingin kita berangkat hari pekan esok” tanya tetanggaku pada ku

Saya tidak langsung menanggapi iya ataupun tidak, saya dikala itu ragu sebab belum sempat bekerja pada orang lain, takutnya saya disitu cuma hendak merepotkan yang lain, itu yang terdapat dipikiranku dikala belum ketahui pekerjaan semacam apa sesungguhnya yang hendak saya jalani

“ kalian tidak harus takut, nanti dari desa kita terdapat 3 orang pula kok yang berangkat jadi nanti kita berangkatnya rame rame, tenang aja nanti kalian bakal di bimbing hingga dapat” ucap tetanggaku membujuku.

Serta pada kesimpulannya dikala itu saya juga menawari tawaran pekerjaan yang di tawarkan oleh tetanggaku itu, raut sumringahnya sangat nampak jelas pada wajahnya, saya belum mengerti dengan senyuman yang terpancar pada tetanggaku itu yang nyatanya menyembunyikan perihal besar sehabis itu.

Sebagian kali orang tua ku berikan pesan biar saya berhati hati dikala bekerja nanti, senantiasa jalankan sholat 5 waktu, yang jelas begitu berat melepas kepergianku merupakan ibuku, diaman pada dikala itu merupakan awal kalinya saya berupaya hidup sendiri diluar kota tanpa terdapatnya bunda serta ayahku, serta dikala itu juga saya belum ketahui saya hendak dibawa kemana oleh tetanggaku, ia cuma mengatakan hari pekan hendak berangkat bersama dengan mobil yang telah di persiapkan.

Serta akhrinya hari yang keberangkatanpun datang, saya berangkat bersama tetanggaku serta rombongan dekat jam 7 pagi dari rumah, saya berangkat tidak kurang ingat mencium kedua tangan bunda serta ayahku, hati mau menangis tetapi kucoba buat ku tahan biar kedua orang tuaku bisa tenang merelakan anaknya berangkat merantau, di ekspedisi saya terus kepikiran apakah saya dapat bekerja sebaik bisa jadi serta apakah area yang hendak saya tinggali hendak nyaman, berbagai persoalan timbul didalam benak ku, sebab memanglah ini merupakan dini awal saya merantau mencari pekerjaan.

Sehabis ekspedisi yang lumayan lama kesimpulannya kita hingga lah di tujuan, nyatanya saya dibawa ke wilayah kota bekasi, entah bekasi wilayah mana saya sama sekali tidak paham, yang ku ketahui saya kemari cuma menjajaki arahan dari tetanggaku.

Nampak sebuahrumah makan, mikirku saya hendak di ajak makan dahulu saat sebelum beranjak ke tempat dimana saya hendak bekerja nantinya, memandang suatu rumah makan tidak membuatku bahagia, malah malah saya merasa kebimbangan, sebab saya cuma bawa duit sedikit, dikala berangkat saya sama sekali tidak diberikan bekal duit saku, saya cuma mengandalkan duit tabunganku sendiri.

Tetanggaku itu setelah itu menyuruhku serta sebagian orang yang turut rombongan buat masuk kedalam rumah makan itu, disitu kita sudah disambut oleh sebagian orang laki laki, serta tetanggaku itu setelah itu menyalami seseorang laki laki yang nantinya hendak jadi bos kita, tetapi dikala itu saya tidak mengenali siapa ia, saya serta para rombongan setelah itu duduk didepan dimana terdapat sofa disitu, tetapi tetanggaku itu langsung menyuruhku masuk sampai kedalam rumah makan tersebut, nyatanya memanglah ini lah tempatkerjaku.

Saya setelah itu diantar ke kamar buat menyimpan segala benda bawaanku, serta diberikan waktu sepanjang sebagian jam buat mengistirahatkan badanku, sebab dari ekspedisi yang sangat jauh dari tempat asalku.

Pendek cerita malam hari juga datang, ya saya menemukan waktu rehat hingga malam hari dekat jam 7 malam, dekat sehabis isya, saya serta sebagian orang yang baru saja tiba tadi disuruh berkumpul di balik, kita dikumpulkan didepan suatu kamar mandi, serta nampak wujud lelaki yang bercengkrama dengan tetanggaku terletak didalam kamar mandi itu, serta terdapat satu seseorang laki laki lagi di depan kamar mandi itu yang menyuruh kita buat berkumpul.

“ ok, seluruhnya saat ini kamu berbaris serta nanti satu persatu masuk kedalam buat melaksanakan ritual bersama pak bos” ucap lelaki yang diluar kamar mandi itu.

Batinku ritual apa ini, kumohon jangan hingga terdapat perihal aneh aneh saya tidak mau.

Kitapun masuk satu persatu kedalam kamar mandi tersebut, saya terletak di urutan yang terletak ditengah tengah, anehnya tiap kali mereka berakhir dari ritual didalam tentu berambut basah, entah kita disuruh mandi ataupun apa dikala itu saya tidak mengenali.

Sampai hingga kesimpulannya giliranku juga datang, saya di paksa masuk kedalam buat melaksanakan ritual bersama bos didalam yang telah menunggu.

“ mari dek masuk saja tidak apa apa” ucap lelaki di depan kamar mandi tersebut

Dengan langkah yang ragu ragu saya mengangguk sembari berjalan maju kedepan. Sesampainya didalam kamar mandi orang yang dapat di bilang owner tempat ini setelah itu mendatangiku serta mempersilahkan masuk

“ mari dek duduk disini kita hendak mulai ritualnya” perintah orang itu padaku, orang orang memanggilnya bos Doni

“ b- baik pak,” dengan lugu saya beranjak mendekati sofa basah yang telah disediakan disitu, basah bisa jadi akibat dari ritual sebelumku

“ eh lebih dahulu, lepas dahulu seluruh pakaiamu itu” ucap lelaki itu yang membuatku kaget

“ m- maksud ayah gimana ya” jawabku sedikit ketakutan.

“ lepas seluruh pakaian serta celanamu, dalaman pula dilepas ya, oh iya jangan panggil aku pak, panggil saja mas, usia aku masih muda” terangnya kembali

Saya sama sekali tidak ingin melaksanakan perihal itu, saya tidak ingin telanjang didepan orang yang tidak saya tahu sama sekali, apalagi saya belum sempat telanjang didepan orang tuaku terkecuali dikala saya kecil, memandang diriku yang begitu lama membuka pakaianku, tanpa basa basi lelaki bernama Doni ini setelah itu mendekatiku serta membebaskan seluruh baju yang saya kenakan, sementara itu saya telah berupaya buat menahan supaya tidak dibuka, tetapi ia senantiasa bilang“ tidak apa apa, saya tidak hendak melaksanakan perihal yang aneh ataupun tidak senonoh padamu” ia melaksanakan itu sambil terus melucuti pakaianku, serta kesimpulannya terlepas seluruh pakaianku, baik itu, pakaian, jelana, BH serta celana dalam yang kukenakan seluruh telah terlepas dariku, saat ini kondisiku telanjang bundar didepan orang yang tidak saya tahu sama sekali.

Lelaki bernama Doni itu nampak begitu terpana memandang tubuhku yang masih begitu mungil, ya saya terkategori berbadan mungil sebab besar ku cuma 150cm saja dengan kulit putih bersih, dengan buah dada yang tidak begitu menonjol, ditambah dibagian miss V ku masih terdapat bulu halus yang dikala itu jadi pusat atensi lelaki itu.

Saya cuma berupaya menutupi buah dada serta miss V ku sebisa yang saya dapat dengan kedua tanganku.

“ wah bodymu cukup pula ya, bentuk badan mu ini ditambah dengan kulit putih bersih semacam ini membuatku tergoda” Mas Doni mendekatiku serta memegangiku sambil meraaba kulit putihku.

“ serta lagi payudaramu yang begitu menggemaskan ini membuatku terus menjadi berselera padamu, ditambah dengan miss V mu yang begitu legit dengan bulu halus nya, tetapi tenang saja saya tidak hendak mengganggu badanmu yang indah ini, telah situ duduk dikursi itu” Mas Doni terus berkata kalimat yang bagiku menjijikan buat dikatakan.

Serta yang setelah itu terjalin merupakan Mas Doni setelah itu memandikanku dengan air kembang yang telah dipersiapkan lebih dahulu, saya sama sekali tidak menggunakan baju sama sekali, segala semari tangan Mas Doni mulai membelai segala tubuhku ini, mulai dari atas sampai kebawah, sesekali mempermainkan payudaraku sembari terus menyiramkan air kembang ditubuhku, tangannya terus berpetualang ditubuhku sampai hingga kesimpulannya sampailah tangannya di Miss V ku, dikala ia memegang bagian itu membuatku merasakan sensasi yang belum sempat saya merasakannya.

Malu serta aneh bercampur aduk dalam hatiku dikala itu, saya menggeliat berupaya buat menjauh tetapi, apalah energi, mas Doni dikala itu yang berkuasa.

Tetapi apa yang dikatakan mas Doni benar ia sama sekali tidak mengganggu kehormatanku, ia cuma memandikanku begitu saja, setalah itu mengeringkan badanku serta memintaku buat berdandan serta lekas duduk di depan toko, dengan dalih menunggu“ tamu”

Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *